Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Optimistis, 10 Tahun Lagi Jabar Jadi Pusat Investasi di ASEAN

Kompas.com - 08/09/2021, 13:22 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menargetkan, Provinsi Jawa Barat bisa menjadi pusat investasi se-ASEAN dalam 10 tahun mendatang.

Mantan Wali Kota Bandung ini mengatakan, target tersebut tidak berlebihan lantaran 60 persen industri di Indonesia memilih Jawa Barat untuk menanamkan modalnya.

Bahkan kata dia, investor yang sebelumnya pindah dari Jawa Barat kembali ke Jawa Barat karena produktifitas manusia atau tenaga kerja lebih baik.

Baca juga: Ketimpangan Ekonomi Nasional pada Maret 2021 Turun, Jawa Barat Naik Paling Tinggi

"Makanya targetnya kami tidak mau lagi jadi juara Indonesia. Jawa Barat saya visikan dalam 10 tahun (menjadi) pusat investasi se-ASEAN. Jadi naik kelas targetnya kira-kira, salah satunya adalah pengembangan di kawasan utara," kata Ridwan Kamil dalam Peresmian Ground Breaking Lido World Garden, Rabu (8/9/2021).

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini menyebut, investasi yang masuk ke Jawa Barat sepanjang semester I 2021 mencapai Rp 70 triliun. Investasi itu mampu menciptakan 60.000 lapangan pekerjaan.

Masuknya investasi di masa pandemi Covid-19 ini membuat tingkat pengangguran sudah setara dengan tingkat sebelum pandemi. Saat pandemi, tingkat pengangguran meningkat sekitar 10 persen sebelum akhirnya kembali menurun ke kisaran 8 persen.

Tak heran, investasi menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi tertinggi di Jawa Barat.

"Kami tumbuh 6,13 persen (yoy) di semester I. Tahun lalu -4 persen. Ekonomi Jawa Barat saya laporkan, dari 4 mesin ekonomi, investasi, ekspor, daya beli masyarakat, dan government spending, investasi Jawa Barat selalu nomor 1 sudah 3 tahun berturut-turut," ucap Emil.

Emil mengaku, pihaknya sempat melakukan survei kepada para investor yang menanamkan modal di wilayahnya. Lewat survei tersebut, investor berpendapat Jawa Barat memiliki tiga keunggulan.

Baca juga: Kemendag Sebut FTA Buka Peluang Masuknya Investasi ke Indonesia

Keunggulan pertama adalah Infrastruktur yang lebih baik dibanding wilayah lain, mulai dari akses jalan tol, pelabuhan, dan kereta cepat.

Alasan lainnya adalah SDM yang dianggap lebih produktif, selevel dengan Vietnam dan Thailand. Kemudian alasan terakhir adalah perizinan mengajukan investasi.

"Ada investor sempat pindah ke provinsi lain, balik lagi ke sini karena lebih murah UMR-nya tapi produktifitas 0,6. Akhirnya dia (investor) lagi proses nego lagi," pungkas Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com