Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Listrik Naik, PLN: Indikasi Ekonomi Mulai Bangkit

Kompas.com - 08/09/2021, 22:04 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) mencatat konsumsi listrik masyarakat sepanjan Januari-Juni 2021 mencapai 146 terra watt hour (TWh). Realisasi konsumsi itu tumbuh 4,4 persen dari periode sama di tahun lalu.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan, pertumbuhan konsumsi listrik tersebut mengindikasikan pemulihan ekonomi pascapuncak pandemi.

Hal itu tecermin dari peningkatan konsumsi di beberapa sektor, seperti sektor industri yang pertumbuhannya mencapai 9,93 persen dan sektor rumah tangga yang tumbuh sebesar 3,34 persen.

Baca juga: Cegah Kebakaran akibat Korsleting Listrik, Ini Tips dari PLN

“Ini tentu menandakan Indonesia sudah mulai bangkit dari pandemi Covid-19, dan ekonomi sudah mulai berjalan,” ujar Bob dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/9/2021).

PLN mencatat, pertumbuhan konsumsi listrik sektor industri yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah besi dan baja sebesar 21 persen. Lalu diikuti oleh otomotif yang tumbuh sebesar 19,5 persen, tekstil 6,9 persen, plastik 5 persen, serta makanan dan minuman 3,7 persen.

“Untuk sektor bisnis hingga Juli, memang belum terlalu tumbuh signifikan. Meski begitu, sektor bisnis seperti mall, pusat perbelanjaan hingga sektor pariwisata mulai menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik,” jelasnya.

Menurut Bob, peningkatan konsumsi listrik juga terlihat dari naiknya beban puncak kelistrikan, khususnya pada sistem kelistrikan Jawa-Bali.

Tercatat pada semester I-2021, beban puncak kelistrikan telah berada di atas 27.000 megawatt (MW) dengan beban puncak tertinggi terjadi pada 8 Juni 2021 sebesar 27.335 MW.

Sebelumnya, pada tahun 2020, beban puncak kelistrikan Jawa-Bali hanya berada di angka 26.000 MW.

Sementara itu, untuk meningkatkan penjualan listrik, PLN akan fokus pada strategi mendorong permintaan yang akan ditempuh melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasi.

"Strategi intensifikasi dilakukan PLN melalui bundling dan promo untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan," imbuh dia.

Ia menyebutkan, seperti dengan menawarkan promo tambah daya Super Merdeka Listrik, yaitu pemberian harga spesial untuk biaya penyambungan (BP) pada layanan tambah daya bagi konsumen tegangan rendah 1 phasa daya 450 VA dan 900 VA di semua golongan tarif.

Baca juga: PLN Borong 77 Unit Motor Listrik dari Volta, untuk Apa?

Lewat promo ini pelanggan hanya membayar sebesar Rp 202.100 untuk .bisa menambah daya dengan pilihan daya akhir mulai dari 900 VA hingga 5.500 VA.

Selain itu, strategi intensifikasi juga dilakukan melalui penerapan gaya hidup dengan menggunakan peralatan berbasis listrik dalam kehidupan sehari-hari atau electrifying lifestyle. Di antaranya dengan mendorong ekosistem dan penggunaan satu juta kompor induksi serta kendaraan listrik berbasis baterai.

"Sementara strategi ekstensifikasi ditempuh PLN dengan melihat ceruk pasar yang masih potensial seperti electrifying agriculture dan electrifying marine untuk sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan," jelas Bob.

Baca juga: Cek Subsidi Listrik PLN untuk Dapat Token Gratis September 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com