Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin Targetkan Kontribusi Industri ke PDB Tembus 20 Persen di 2024

Kompas.com - 09/09/2021, 11:17 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian terus memacu kinerja industri manufaktur agar bisa memberikan kontribusi signfikan bagi upaya pemulihan ekonomi nasional.

Pada tahun 2024, sumbangsih industri pengolahan non-migas ditargetkan mencapai 20 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, yang tahun ini diproyeksi menyokong sebesar 18 persen.

“Untuk mencapai sasaran tersebut, minimal pertumbuhan industri di posisi 5 persen pada tahun 2022. Oleh karena itu, kami bertekad untuk turut menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi para pelaku industri di tanah air,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam siaran resminya dikutip Kompas.com, Kamis (9/9/2021).

Baca juga: Tekan Penyebaran Covid-19, Kemenperin Pantau Operasional Industri Manufaktur,

Menperin mengemukakan, pandemi Covid-19 membawa dampak yang cukup berat bagi aktivitas sektor industri di Indonesia. Pada kuartal I/2021, pertumbuhan industri manufaktur sempat minus 1,38 persen secara tahunan.

“Namun, lajunya semakin membaik, hingga mampu menembus 6,58 persen pada kuartal II/2021,” ungkap Menperin Agus.

Terjadinya lonjakan kinerja sektor industri terjadi, menurut dia, karena adanya beberapa stimulus dan kebijakan probisnis yang telah diluncurkan pemerintah. Langkah ini guna membangkitkan kembali gairah usaha para pelaku industri setelah terdampak pandemi Covid-19.

Stimulus tersebut misalnya, pemberian fasilitas berupa relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP). Insentif fiskal ini mampu meningkatkan produktivitas dan daya beli masyarakat yang terlihat pada kuartal II/2021, laju penjualan mobil menanjak tajam lebih dari 758 persen.

Baca juga: PMI Manufaktur Anjlok, Kemenkeu: Negara Lain di ASEAN Juga Mengalami

Di samping itu, kebijakan lainnya yang sedang difokuskan oleh Kemenperin adalah program substitusi impor 35 persen pada tahun 2022. Upaya strategis ini untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk impor sekaligus mendorong penguatan struktur industri manufaktur di dalam negeri.

“Strategi ini ditempuh guna merangsang pertumbuhan investasi di sektor industri substitusi impor dan peningkatan utilitas industri domestik,” tutur Menperin.

Kebijakan tersebut akan didukung dengan optimalisasi program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com