Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Strategi BTN Kejar Target Bisnis pada 2021

Kompas.com - 09/09/2021, 15:18 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Nixon LP Napitupulu mengatakan, manajemen perseroan terus berupaya menjaga kinerja positif perusahaan di masa pandemi Covid-19.

Setiap langkah transformasi yang dilakukan sejalan dengan tujuan utama perseroan menyediakan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Maka dari itu, emiten dengan kode BBTN ini optimis pada akhir tahun 2021, kinerja bisnis perseroan bisa mencapai target. 

Keyakinan muncul karena adanya berbagai transformasi yang dilakukan untuk memanfaatkan potensi besar di sektor perumahan, stimulus dari pemerintah, hingga momentum pemulihan ekonomi nasional.

"Kami optimistis kinerja Bank BTN pada tahun ini akan tercapai dan tumbuh berkelanjutan. Bagi kami, sustainable merupakan prioritas terutama dalam menghadapi berbagai ketidakpastian di masa mendatang," katanya dalam Public Expose Bank BTN secara virtual di Jakarta, Kamis (9/9/2021).

Baca juga: Dulu Lahan Rawan Kebakaran, Kini Jadi Pertanian Nanas yang Bawa Cuan

Lebih lanjut Nixon bilang, untuk mempertahankan performa positif tersebut, bank pemimpin pasar Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Indonesia itu telah menginisiasi beragam transformasi.

Mulai dari memperkuat akses kredit ke segmen dengan potensi pertumbuhan besar, yang meliputi segmen dengan permintaan tinggi seperti masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), milenial, kaum urban, dan rantai bisnis di industri tersebut.

Bank BTN lanjut Nixon, juga terus meningkatkan penghimpunan dana murah. Perseroan juga memfokuskan cabang dan outlet sebagai point of sales and services sehingga proses kredit dilakukan di tingkat regional.

"Langkah ini telah kami lakukan sebelum pandemi dan hingga kini strategi tersebut sukses membawa Bank BTN mampu mengarungi badai pandemi," ujarnya.

Dalam rencana bisnis perseroan, BTN membidik pertumbuhan aset dikisaran 2 persen hingga 4 persen, kredit dikisaran 6-8 persen, dan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada kisaran 5-7 persen hingga akhir tahun ini. Pertumbuhan tersebut, lanjut Nixon, ditargetkan bakal diiringi modal dan pencadangan yang kuat.

Baca juga: Ini Manfaat dari Aturan Penyelesaian Transaksi dengan Mata Uang Lokal

Pada akhir tahun ini pun, BTN menargetkan rasio permodalan (capital adequacy ratio/CAR) akan berada di level sebesar 16-18 persen serta rasio pencadangan (coverage ratio) mencapai di atas 120 persen.

Sementara itu, hingga semester I-2021, Bank BTN membukukan laba bersih sebesar Rp 920 miliar naik 19,9 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 768 miliar. Kenaikan laba bersih terutama didorong oleh kenaikan penyaluran kredit dan net interest margin (NIM) serta efisiensi yang dilakukan perseroan.

Pada akhir Juni 2021, Bank BTN membukukan kenaikan penyaluran kredit sebesar 5,59 persen (yoy) menjadi Rp 380,5 triliun dari Rp 314,6 triliun di periode yang sama tahun lalu. DPK pun melonjak 31,8 persen (yoy) dari Rp 226,3 triliun per Juni 2021 menjadi Rp 298,3 triliun.

Rasio non-performing loan (NPL) gross menurut BTN telah diturunkan pada semester I tahun ini, ke level 4,10 persen dari 4,7 persen di semester tahun lalu. Sementara loan to deposit ratio (LDR) BBTN berada di level 89,1 persen pada akhir Juni 2021, dari 111,3 persen di periode yang sama tahun lalu.

Dengan capaian tersebut, secara tahunan, aset Bank BTN tumbuh 21 persen atau Rp 380,5 triliun pada semester I-2021, dibandingkan perolehan periode tahun sebelumnya Rp 314,6 triliun.

Baca juga: Mengecap Manisnya Budidaya Lebah Madu di Halaman Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau

IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau

Whats New
Luhut Ungkap Tugas dari Jokowi Jadi Koordinator Investasi Apple di IKN

Luhut Ungkap Tugas dari Jokowi Jadi Koordinator Investasi Apple di IKN

Whats New
Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 33 Penerbangan Terdampak

Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 33 Penerbangan Terdampak

Whats New
Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Whats New
Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com