Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembangan Produk Jadi Strategi Semen Indonesia Dongkrak Penjualan Domestik

Kompas.com - 09/09/2021, 19:29 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG berupaya meningkatkan volume penjualan domestik, seiring dengan pertumbuhan permintaan semen nasional di tengah tantangan kompetisi yang semakin ketat dan kondisi pandemi yang masih terjadi.

Direktur Marketing dan Supply Chain SIG Adi Munandir mengatakan, perseroan terus berupaya mempertahankan pangsa pasarnya yang dominan dan menjaga optimalisasi utilisasi pabrik dalam mencapai efisiensi biaya.

Di tengah pandemi dan tantangan pasar yang semakin kompetitif, SIG berencana menciptakan peluang-peluang melalui inovasi produk dan layanan untuk meningkatkan penjualan.

Baca juga: Produsen Semen Ini Incar Dana Rp 1,16 Triliun dari IPO

"Sebagai perusahaan yang kini telah bertransformasi menjadi perusahaan penyedia solusi building material, SIG telah mengembangkan berbagai produk, jasa, dan solusi berkelanjutan bagi masyarakat”, kata Adi, dalam keterangannya, Kamis (9/9/2021).

Adi menjabarkan, saat ini SIG memiliki lima merek yang beredar di pasar Indonesia yaitu Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa, Dynamix dan Semen Andalas serta satu brand di Vietnam yaitu Thang Long Cement.

"SIG menawarkan produk semen kantung baik serbaguna, maupun produk semen untuk aplikasi tertentu yang lebih ekonomis, serta berbagai tipe semen curah yang sesuai dengan karakteristik dari tiap jenis proyek sehingga lebih tepat guna dan efisien," tuturnya.

Selain produk semen, SIG juga menyediakan berbagai produk beton yang telah dikembangkan, seperti Minimix, SpeedCrete, serta ThruCrete.

Baca juga: Proyek Infrastruktur Tertunda, Bagaimana Dampaknya ke Industri Semen?

“SIG juga mengembangkan solusi untuk mendukung program pengembangan rumah murah melalui DynaHome, yang memungkinkan pembangunan rumah 12 kali lebih cepat dibandingkan pembangunan secara konvensional," ujar Adi.

Dari sisi digital, SIG juga telah memiliki tiga platform digital yaitu SobatBangun, AksesToko, serta SIG online store.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko SIG Doddy Sulasmono Diniawan menjelaskan, perseroan mampu mencatat kinerja positif pada semester I-2021. 

Hal itu terefleksikan dari volume penjualan SIG meningkat sebesar 5,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Hal itu juga turut mendongkrak pendapatan paruh pertama tahun 2021 SIG sebesar 1,2 persen.

Baca juga: Luncurkan Produk Mortar, SIG Optimis Kuasai Pasar Industri Turunan Semen

Adapun beban pokok pendapatan meningkat 3,7 persen, sejalan dengan kenaikan volume penjualan serta peningkatan harga batu bara yang merupakan sumber energi produksi.

"SIG berupaya menekan pertumbuhan beban usaha serta melaksanakan pengelolaan arus kas yang disiplin dalam rangka mempercepat pelunasan pinjaman dan menurunkan beban keuangan perseroan," ucap Doddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com