JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melakukan transformasi guna semakin meningkatkan kinerja industri asuransi jiwa yang telah dicapai saat ini. AAJI mendorong 65 perusahaan sauransi jiwa yang tergabung di dalamnya untuk terus meningkatkan kualitas kebijakan bisnis.
Maka sejalan dengan transformasi yang akan dilakukan, dirancang pula peta jalan yang menjadi panduan bagi perusahaan asuransi jiwa dengan berisikan tiga pilar perubahan.
Pertama AAJI akan mendorong industrinya melakukan pengembangan produk dan layanan asuransi jiwa berkelas dunia dengan mengedepankan customer centricity, customer protection, dan digital experience.
Pada pilar kedua, asosiasi akan meningkatkan operational excellence industri asuransi jiwa lewat penguatan tata kelola dan manajemen risiko. Serta ketiga, industri akan didorong terus untuk menjalankan penguatan permodalan dan portofolio investasi.
Baca juga: Bank Mandiri Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Hanya 3,69 Persen pada 2021
Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu menjelaskan, transformasi tersebut didasari oleh keinginan industri untuk memberikan manfaat yang optimal dalam melindungi lebih banyak masyarakat di masa depan. Adapun saat ini AAJI telah melindungi sekitar 60 juta orang dari berbagai kalangan.
“Dalam kondisi pandemi dan momentum economic rebound saat ini, kami ingin membuka lembaran baru. Kami optimis, inklusi dan perlindungan asuransi yang lebih masif bagi semua lapisan masyarakat dapat dicapai bersama dengan lebih cepat dan efektif,” kata Togar dalam konferensi pers virtual, Kamis (9/9/2021).
Sementara itu, Kepala Departemen Marketing AAJI Jos Chandra Irawan menambahkan, momentum positif pemulihan ekonomi saat ini akan dimanfaatkan maksimal oleh AAJI dengan meluncurkan berbagai inovasi di industrinya.
Ia bilang, transformasi yang diinisiasi para perusahaan asuransi jiwa itu memunculkan berbagai potensi inovasi di industri. Salah satunya di soal penggunaan teknologi.
"IT dalam pemasaran produk asuransi jiwa yang selama ini sudah didukung regulator akan makin kami genjot. Di masa depan, industri asuransi jiwa akan memberikan lebih banyak lagi kemudahan kepada masyarakat,” kata Jos.
Baca juga: Limit Transfer BNI Berdasarkan Jenis Kartunya
Selain itu, kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan akan lebih diintensifkan di masa depan. Cakupannya meliputi proses knowledge sharing dalam digitalisasi bisnis asuransi.
Jos bilang, kolaborasi digital di dunia asuransi dijadikan AAJI sebagai instrumen baru dalam melayani nasabah. Dampak positifnya, industri asuransi jiwa akan memiliki ekosistem layanan yang saling terkoneksi dan terintegrasi.
"Akibatnya, proses pendaftaran, pembayaran, pengurusan klaim dan platform interaksi nasabah akan menjadi lebih cepat dan akurat," kata dia.
AAJI meyakini, lewat transformasi dengan adaptasi industri asuransi jiwa dalam meningkatkan kualitas di semua proses bisnisnya, maka akan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Transformasi ini juga diyakini sekaligus semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi jiwa.
Sebagai informasi, dalam tiga tahun terakhir rata-rata nilai klaim manfaat yang dibayarkan AAJI kepada pemegang polis mencapai Rp 148,52 triliun. Selain itu, industri asuransi jiwa juga turut menanggung klaim untuk kasus Covid-19 yang hingga Juni 2021 nilainya sudah mencapai Rp 3,74 triliun.
Baca juga: Mau Buka Usaha? Simak Tips dari Bos Kopi Tuku
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.