Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Mentan SYL Optimistis Indonesia Jadi Eksportir Besar Tanaman Tropis

Kompas.com - 09/09/2021, 19:51 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, saat ini preferensi pasar internasional terhadap industri florikultura sedang berubah ke arah tanaman tropis.

Menurutnya, perubahan preferensi pasar ke tanaman tropis dapat menjadi peluang bagi pengusaha dalam negeri, karena Indonesia adalah negara dengan kekayaan genetik florikultura terbesar di dunia.

“Kita memiliki negara dengan iklim tropis yang sangat bagus, sehingga kita bisa menghasilkan bunga tropis yang sangat indah dan bahkan diminati oleh dunia,” ujar Mentan SYL dalam acara Open House Inovasi Tanaman Hias yang digelar di Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi), Cianjur, Jawa Barat (Jabar), Kamis (9/9/2021).

Ia menyampaikan, untuk mengembangkan industri florikultura, diperlukan inovasi berkelanjutan berupa varietas unggul baru (VUB) dan pengembangan teknologi.

Baca juga: Akan Bangun 2.358 Kampung Hortikultura, Kementan Dapat Dukungan dari DPR

Ketersediaan inovasi unggul, kata Mentan SYL, menjadi faktor kunci dalam pengembangan pertanian, terutama pada subsektor florikultura.

Menurut Mentan SYL, inovasi teknologi dibutuhkan untuk mengembangkan produk, memberikan nilai tambah, meningkatkan diversifikasi produk, serta melakukan transformasi produk sesuai keinginan konsumen.

Ia mengatakan, industri florikultura dalam negeri harus mampu meningkatkan kapasitas produksi dan produktivitas, sehingga terjadi pertumbuhan produksi dan peningkatan daya saing.

“Hari ini, kami melepas benih awal kurang lebih sebanyak 50.000 benih sumber yang dihasilkan oleh Balithi. Dari sini, akan mampu diperbanyak hingga 1.000.000 benih yang tersebar ke beberapa petani dan juga penangkar,” kata Mentan SYL.

Lebih lanjut, Mentan SYL menjelaskan, inovasi florikultura perlu diintroduksikan secara sistematis, cepat, dan masif ke tangan pengguna, termasuk melalui kerja sama kemitraan.

Baca juga: Mentan Kunker ke Papua, Staf Khusus Presiden: Bukti Negara Bangun Pertanian Merata

“Setelah ini, kami terobos dan kami akan siapkan pengembangannya ke depan. Kami akan jalin kerja sama dengan berbagai pihak baik dari start up, eksportir, dan juga duta milenial pertanian,” tutur Mentan SYL, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (9/9/2021).

Mentan SYL optimis, kemandirian dalam industri florikultura, termasuk penyediaan benih, akan mengurangi ketergantungan impor.

Bahkan, menurutnya, pengembangan industri florikultura dapat membalikkan keadaan dengan menjadikan Indonesia sebagai pengekspor produk tanaman hias yang membanjiri pasar internasional.

Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Fadjry Djufry mengatakan, pihaknya telah menghasilkan ratusan invensi terkait peningkatan produktivitas, efisiensi, dan efektivitas budi daya tanaman.

Baca juga: NTP dan NUTP Agustus 2021 Naik, Kementan: Bukti Kesejahteraan Petani Membaik

“Riset pertanian tidak hanya di hulu, tetapi sampai ke hilirnya, hingga akhirnya inovasi Balitbangtan sampai ke petani, industri dan masyarakat luas,” jelasnya.

Fadjry memaparkan, selama pandemi Covid-19, pihaknya masih terus menghasilkan invensi bagi masyarakat. Tercatat, Balitbangtan telah berhasil mendaftarkan 25 invensi secara paten.

Adapun dalam acara, Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan hibah benih sumber untuk program perbanyakan benih sumber.

Benih tanaman hias yang diberikan Kementan adalah benih krisan, anggrek, dan impatiens.

“Hibah ini diharapkan mampu mendorong industri benih dan agribisnis tanaman hias di Indonesia (agar) semakin berkembang dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu eksportir tanaman hias,” ucap Kepala Balitbangtan.

Ketiga benih tanaman hias dari Kementan selanjutnya akan diserahkan kepada penangkar yang tersebar di seluruh Indonesia untuk diperbanyak secara massal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com