“Ini diharapkan mampu meredam dinamika harga akibat sifat tanaman musiman dan keragaman potensi sumber daya wilayah. Ingat, harga naik atau turun itu bukan penyebab, tetapi sebagai akibat,” ujar Prima.
Baca juga: Tri Mumpuni, Alumnus IPB yang Masuk Daftar Ilmuwan Muslim Berpengaruh Dunia
Menurutnya, kolaborasi yang baik lintas Kementerian dan lembaga adalah kunci untuk mempertahankan stabilitas harga.
Prima memaparkan, sektor pertanian Indonesia sudah teruji tangguh. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan sektor pertanian sebagai bantalan pertumbuhan ekonomi ketika pandemi Covid-19 melanda.
“Untuk itu, dari kinerja pertanian ini buat apa mengungkit kinerja masa lalu? Lebih baik fokus memperbaiki saat ini dan mengakselerasi program ke depan. Hari esok harus lebih baik dari hari ini,” tegas Prima.
Masih menurut laporan BPS, indikator pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pertanian selalu tumbuh positif.
Pada 2020, tercatat PDB pertanian tumbuh 1,75 persen, ekspor pertanian tumbuh 15,79 persen, dan nilai tukar petani (NTP) naik 0,74 persen.
“Tetap semangat dan optimistis dengan kemampuan yang ada, kita pasti bisa. Program 2020-2024 mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern patut kita support, sehingga ketahanan pangan semakin kuat dan petani semakin sejahtera,” tutur Prima.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.