Terakhir, pada Kamis (9/9/2021) lalu, Perusahaan Listrik Negara China baru saja mengumumkan bakal melakukan inspeksi terhadap fasilitas tambang bitcoin dan aset kripto lain.
"Di dalam artikel tersebut disebutkan mata uang virtual seperti bitcoin membuang banyak energi, memiliki celah untuk menghindari aturan keuangan, dan tidak memiliki status hukum yang jelas di China," ujar salah satu kantor berita kripto, WuBlockchain di melalui akun Twitternya.
Selain itu di hari yang sama, Gubernur bank sentral Swedia, Riksbank, Stefan Ingves memberi peringatan mengenai penggunaan mata uang swasta,
Ia mengatakan, mata uang yang diterbitkan bukan oleh bank sentral, biasanya akan kolaps dalam jangka waktu tertentu,
Ingves juga membandingkan bitcoin dengan perdagangan perangko dan menyatakan keprihatinan tentang pencucian uang.
Dan minggu lalu, Otoritas Sekuritas dan Pasar Eropa juga menerbitkan sebuah laporan yang menyatakan harga aset kripto sangat fluktuatif dan beroperasi di luar kerangka peraturan UE (Uni Eropa) yang ada. Hal tersebut dianggap menimbulkan masalah perlindungan investor.
Baca juga: Akui Keberadaan Bitcoin dkk, Bank Sentral Kuba Bakal Atur Aset Kripto
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.