Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapapun Gaji Kamu, Ini Cara Mudah Membuat Anggaran Bulanan

Kompas.com - 12/09/2021, 08:07 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Sudah gajian kan? Waktunya membuat anggaran bulanan. Ini dilakukan agar gaji yang kamu habiskan teralokasi untuk kebutuhan masa kini dan masa depan.

Membuat anggaran bulanan kedengarannya sepele. Tetapi manfaatnya sangat besar agar keuangan pribadi tetap stabil meski gajimu hanya sebatas UMR.

Sebesar apapun penghasilan yang kamu terima, jika tidak ada perencanaan yang jelas dalam anggaran bulanan, uang akan menguap begitu saja. Tak tahu rimbanya. Ludes sebelum waktunya.

Membuat anggaran bulanan sebetulnya mudah. Tak perlu dibuat ribet. Begini tipsnya, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Hitung total pemasukan

Langkah pertama membuat anggaran bulanan adalah menghitung total pemasukan. Misalnya gaji kamu, ditambah gaji pasangan (jika sudah menikah dan bekerja), serta penghasilan tambahan (kalau ada).

Bisa saja jumlah pemasukan setiap bulan berbeda. Entah karena ada pemotongan gaji akibat pandemi, laba merosot dari usaha sampingan, atau lainnya.

Jumlahkan semua pendapatan yang diperoleh. Total pemasukan yang diperoleh dalam sebulan menjadi patokan untuk membuat anggaran.

Kalau mau keuangan stabil, pemasukan harus lebih besar daripada pengeluaran. Bukan sebaliknya. Jumlahkan semua pendapatan yang diperoleh. Jumlahkan semua pendapatan yang diperoleh.

2. Buat pos pengeluaran dan alokasi anggarannya

Untuk memudahkan dalam hal ini, sebaiknya kamu menggunakan metode atau rumus mengatur keuangan yang sesuai dengan kebutuhan. Ada yang memakai rumus 40/30/20/10, atau formula lain 50/20/30.

Sebetulnya rumus tersebut tidak saklek. Bisa kamu utak atik lagi sesuai dengan kebutuhan atau ketersediaan dana.

Sebagai contoh kamu menggunakan rumus umum 40/30/20/10. Rinciannya untuk kebutuhan sehari-hari dialokasikan anggaran 40 persen dari gaji.

Biaya sehari-hari ini meliputi, biaya makan dan minum, ongkos transportasi, kuota internet, dan lainnya termasuk dana hiburan diambil dari bujet tersebut.

Sedangkan 30 persen untuk membayar cicilan utang dan tagihan, seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR), utang pinjaman online, paylater, dan membayar tagihan listrik dan air. Sewa kos masuk dalam pos anggaran ini.

Untuk masa depan, seperti investasi dan tabungan jatahnya 20 persen. Masing-masing mendapat alokasi 10 persen. Dan sisanya 10 persen untuk amal, misal sedekah, zakat, infak, atau kebaikan lainnya.

Jika kamu menggunakan rumus 50/20/30, breakdown-nya sebesar 50 persen untuk kebutuhan sehari-hari dan membayar cicilan utang. Alokasi 20 persen untuk masa depan investasi dan tabungan, 30 persen untuk membiayai keinginan.

Baca Juga: Utang Pinjol atau Kartu Kredit Sudah Terlanjur Besar? Atasi dengan Cara Ini

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com