Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melesat 13.000 Persen Sejak Awal Tahun, Apa Itu Solana?

Kompas.com - 12/09/2021, 15:25 WIB
Mutia Fauzia

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Harga mata uang kripto solana (SOL) dalam beberapa waktu terakhir menarik minat para investor aset kripto.

Pasalnya, harga saham mata uang kripto tersebut terus mengalami kenaikan ketika tren pasar sedang koreksi.

Harga solana sempat menyentuh rekor tertinggi pada 9 September 2021 lalu, yakni menjadi di kisaran 214,96 dollar AS per keping.

Baca juga: Harga Mata Uang Kripto Sepekan, Ada yang Melesat 139,70 Persen

Angka tersebut setara dengan sekitar Rp 3,05 juta. Bila dibandingkan dengan 1 Januari 2021 lalu, rekor harga solana tersebut telah menguat hingga lebih dari 13.200 persen. Pada awal tahun lalu, solana diperdagangkan di kisaran 1,61 dollar AS per keping.

Adapun hari ini Minggu (12/9/2021), harga solana tengah mengalami koreksi, menjadi di kisaran 178,79 dollar AS per keping.

Meski demikian, harga solana masih menguat lebih dari 11.000 persen bila dibandingkan dengan harga awal tahun.

Dilansir dari Forbes, salah satu penyebab harga solana meroket adalah proyek blockchain yang menjadi pusat dari aset kripto tersebut terus berlanjut dan hasilnya kian terlihat.

Proyek blockchain solana diklaim merupakan blockchain tercepat di dunia.

Baca juga: Harga Bitcoin dkk Masih Berguguran, Aset Kripto Ini Malah Melesat

 

Berdasarkan dokumen solana dijelaskan, jaringan tersebut secara teoritis mampu memproses 710.000 transaksi per detik dengan 1 gigabit per detik koneksi jaringan.

Sebenarnya apa itu solana?

Dilansir dari Coinmarketcap, solana adalah sebuah proyek open source yang sangat fungsional yang menggunakan teknologi blockchain untuk menyediakan solusi keuangan terdesentralisasi (DeFi).

Solana dibentuk oleh Anatoly Yakovenko yang saat ini juga CEO Solana, serta rekannya, Greg Fitzgerald.

Keduanya sebelumnya berkarir di Qualcomm, perusaan produsen perangkan lunak, semikonduktor, serta jasa yang berkaitan dengan teknologi wireless.

Baca juga: Apa Itu Budget?

Kala berkarir di Qualcomm, Yakovenko mengalami kemajuan karir yang pesat dan menjadi Staff Engineer Manager pada tahun 2015. Kemudian ia pindah dan memasuki posisi baru sebagai Software Engineer di Dropbox.

Ide pengerjaan proyek ini dimulai pada tahun 2017 lalu. Namun demikian, peluncuran solana secara resmi dilakukan pada tahun 2020 oleh Solana Foundation yang berkantor pusat di Jenewa, Swiss.

Protokol Solana dirancang untuk memfasilitasi pembuatan aplikasi terdesentralisasi (DApp).

Ini bertujuan untuk meningkatkan skalabilitas dengan memperkenalkan konsensus proof-of-history (PoH) yang dikombinasikan dengan konsensus proof-of-stake (PoS) yang mendasari blockchain.

Karena model konsensus hibrida yang inovatif, solana mendapatkan keuntungan dari dari trader-trader bermodal kecil serta trader institusional institusional.

Fokus penting dari Solana Foundation adalah membuat keuangan terdesentralisasi dapat diakses dalam skala yang lebih besar.

Baca juga: Apa Itu Kompensasi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com