Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Berharap Ritel Masuk Sektor Prioritas, Ini Alasannya

Kompas.com - 13/09/2021, 05:06 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) berharap sektor ritel modern dimasukkan ke dalam sektor prioritas di tahun 2022.

Ketua Umum Aprindo Roy Mandey mengungkapkan dasar permintaan tersebut, yaitu, sektor ritel berkaitan erat dengan konsumsi rumah tangga yang menyumbang peranan besar terhadap pertumbuhan ekonomi domestik.

Selain itu, sektor ritel modern ini menjadi salah satu sektor yang paling terdampak dengan adanya kebijakan terkait pandemi Covid-19.

Baca juga: Ribuan Warga Positif Covid-19 Ditolak Masuk Mall, Asosiasi: Pusat Perbelanjaan Makin Aman...

Dia mencontohkan, pada saat pemerintah harus menarik rem darurat melalui PSBB maupun PPKM, sektor ritel mau tak mau harus ikut membatasi jumlah pengunjung, bahkan juga tutup.

Sektor ritel modern atau pasar swalayan ini erat kaitannya dengan konsumsi rumah tangga. Kalau misal tutup, nanti bisa memberikan multiplier effect, konsumsi rumah tangga bisa tidak berjalan dan ini akan memberi dampak pada pertumbuhan ekonomi,” ujar Roy kepada Kontan.co.id, belum lama ini.

Roy menambahkan, dengan belum masuknya sektor ritel ke dalam sektor prioritas, membuat sektor ini belum mendapatkan bantuan secara maksimal.

Seperti contohnya, sektor ritel sulit dalam mendapatkan restrukturisasi kredit. Tak hanya itu, sektor ritel juga tak mendapatkann kucuran dana Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), serta para karyawan sektor ritel bahkan tidak mendapatkan bantuan subsidi upah (BSU).

Meski begitu, Roy mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Salah satunya, pemerintah menanggung Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10 persen atas sewa toko atau gerai para pedagang eceran.

Baca juga: Pengusaha Usul Anak Usia 12 Tahun ke Bawah Boleh Masuk Mal, Ini Kata Jubir Luhut

Hanya, yang mencicipi bantuan tersebut bukan seluruh pengusaha ritel, tetapi mereka yang menyewa saja. Pengusaha ritel yang memiliki gedung sendiri tidak mengecap manisnya bantuan tersebut.

“Bukannya kami melihat bahwa sektor lain yang menerima bantuan tidak penting. Namun, kami hanya berharap ritel juga perlu jadi prioritas, supaya bisa mendapatkan restrukturisasi, dapat dana alokasi PEn, dan juga dapat BSU untuk karyawannya. Apalagi ritel kontributor utama konsumsi rumah tangga,” tambahnya.

Lebih lanjut, Roy mengaku hingga saat ini pemerintah masih menampung usulan dari para pengusaha tersebut. Alias, pemerintah masih belum memberikan keputusan lebih lanjut terkait hal ini. (Bidara Pink)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id denga judul  Aprindo berharap sektor ritel masuk ke dalam sektor prioritas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com