KOLOM BIZ
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan OCTA
Mengenal Trading Forex dan Risikonya
forex, trading forex, risiko forex, kolombiz
Tak ada investasi tanpa risiko. Begitu juga dengan forex. Kenali lebih jauh mengenai trading forex dan risikonya sebelum memulai.

Strategi Trading Forex “Antibangkrut” untuk Pemula

Kompas.com - 13/09/2021, 08:13 WIB
Ryan Filbert
Penulis:
Ryan Filbert
Ryan Filbert adalah penulis 20 judul buku Investasi best seller nasional Brand Ambassador Octa Investama Berjangka - Octa.id    

PERNAHKAH Anda mendengar cerita bahwa foreign exchange (forex) adalah sebuah perdagangan yang menyeramkan karena berpotensi menghabiskan dana dengan cepat. Bahkan, tak jarang forex membuat seseorang bangkrut?

Hal lain, apakah Anda juga pernah memiliki pemahaman bahwa forex tak lebih dari bentuk perjudian?

Sama. Hal itu juga yang saya alami. Saat mulai berkenalan dengan dunia keuangan, tepatnya 17 tahun yang lalu, saya mendapati cerita-cerita dan desas-desus yang kurang lebih seperti itu.

Akan tetapi, saya mau ceritakan kepada Anda bahwa apa pun yang Anda lakukan tanpa dipahami memang bisa membuat celaka. Saat tidak paham, Anda berpotensi besar hanya tebak-tebakan. Asumsi ini yang kemudian mengerucut pada perjudian. Sebab, menebak berarti berspekulasi. Ini sama dengan berjudi.

Dalam tulisan pertama ini, saya akan memberikan 'Rahasia Antibangkrut' dalam sebuah perdagangan forex dan komoditi.

Bila kita mengambil contoh membeli mata uang Euro dan menukarkannya dengan dollar AS, mungkin tidak akan terbayang.

Sebab, mayoritas dari kita belum pernah berpengalaman soal itu di dunia nyata. Karenanya, untuk memudahkan Anda memahami ini, saya akan mengibaratkannya dengan membeli emas. Hanya saja, emas yang dibeli bukan dengan mata uang rupiah, melainkan dollar AS.

Jika membayangkan yang seperti itu, akan lebih mudah bukan?

Membeli emas 3 kg dengan 1 high-end gadget

Perdagangan komoditi emas pada bursa berjangka memungkinkan Anda membeli emas 3 kilogram (kg) hanya bermodal gadget high-end. Katakanlah, harga gadget-nya sekitar Rp 10 juta sampai Rp 14 juta.

Bayangkan, 3 kg emas yang harganya mencapai miliaran rupiah menjadi komoditi yang diperdagangkan di bursa berjangka dapat dibeli hanya dengan gadget high-end yang Anda miliki.

Lebih serunya, bayangkan keuntungan yang bisa didapat. Bila harga emas naik per gram Rp 1.000, keuntungan yang bisa Anda dapatkan adalah Rp 3 juta. Perhitungan ini didapat dari 3.000 gram emas dikalikan dengan Rp 1.000.

Bagaimana, terbayang kan kalau Rp 3 juta tadi sudah full menjadi milik Anda.

Cobalah hitung, dengan modal gadget yang Anda miliki seharga Rp 10 juta, Anda bisa mendapat untung Rp 3 juta. Untung yang didapat dari kenaikan harga emas adalah 30 persen dari harga gadget Anda.

Saya rasa, siapapun mau mendengar cerita ini. Nah, inilah kira-kira cerita sales dan marketing dari perusahaan berjangka yang menawarkan Anda dengan menyuguhkan bukti berhasil alias untung dari klien mereka yang beruntung.

Naik oke, bagaimana kalau turun?

Pertanyaan itu menjadi menarik sekali. Sebab Anda tahu, di sinilah permasalahan mulai muncul.

Jadi, jika Anda membeli emas dengan modal gadget high-end dan seketika naik, maka skenario yang tadi kita bicarakanlah yang terjadi.

Akan tetapi, bila kondisinya dibalik di mana Anda membeli dan ternyata turun, siapa yang akan tanggung jawab?

Jangan lupa, ketika harga turun Rp 3.333 per gram saja, modal gadget Anda sendiri sebenarnya sudah tidak ada. Kenapa demikian?

Sebab, gadget high-end seharga Rp 10 juta sudah setara dengan penurunan harga emas 3 kg dengan simulasi tadi.

Hal yang harus dipahami, Anda dilarang curang. Artinya, ketika sedang naik atau untung, Anda mau ambil sepenuhnya. Maka, kalau sedang turun pun, Anda harus mengambil risikonya sepenuhnya juga.

Nah! Ini dia masalahnya. Cerita soal risiko ini tidak pernah diceritakan dan tak pernah menjadi pemahaman bagi orang-orang yang melakukan transaksi forex atau komoditi di pasar berjangka.

Padahal, membeli satu lot komoditi di pasar berjangka bisa jadi setara dengan membeli 3 kg emas.

Ingatkah, saat Anda melakukan transaksi forex dan komoditi, Anda tak pernah berbicara mengenai gram dan kilogram. Sebab, satuan untuk komoditi di pasar berjangka adalah lot. Mengapa tidak kita konversikan saja?

Jadi, nilai 1 lot tadi dianggap seperti kita membeli emas dengan menggunakan dollar AS. Pada perdagangan ini, mata uang yang dipakai dikenal sebagai XAU/USD.

Maka, saat Anda membeli 1 lot, uang yang dikeluarkan adalah 1.800 dollar AS per troy ounce.

Ilustrasi forex.UNSPLASH/Kevin Ku Ilustrasi forex.

Jadi, saat Anda ingin membeli 1 lot atau 100 troy ounce, asumsikan saja dengan mengalikannya dengan 1.800 dollar AS.

Lalu, berapakah 1 troy ounce itu jika dikonversikan dengan berat emas? Untuk diketahui, 1 troy ounce sama dengan 31,103 gram emas. Artinya, 100 troy ounce sama dengan 3.110 gram. Jumlah ini sama dengan contoh tadi. Anda sedang melakukan pembelian setara 3,1 kg emas.

Jadi, uang sebenarnya yang harus Anda bayar sebesar 1.800 dollar AS dikali 100. Maka, Anda membeli 31.103 gram senilai 180.000 dollar AS.

Akan tetapi, beberapa dari Anda mungkin bertanya-tanya, mengapa yang diasumsikan menjadi modal atau keuntungannya justru ukuran harga ponsel high-end, bukan uang yang dikeluarkan seharga emas tadi?

Sebab, transaksi pada perdagangan komoditi tidak membuat kita harus mencetak secara langsung emasnya secara fisik. Terlebih, kita boleh membayarkan uang muka atau down payment (DP)-nya terlebih dahulu dengan nilai 1:100.

Artinya, Anda cukup menyiapkan dana 1 persen saja dari 180.000 dollar AS alias 1.800 dollar AS. Nah, di sinilah kita akhirnya tahu mengapa rumusan transaksi pada perdagangan forex dan komoditi di bursa berjangka tak perlu menyetorkan secara penuh senilai 180.000 dollar AS.

Bagaimana juga dengan “Antibangkrut” yang sejak awal saya gaungkan pada tulisan ini?

Jawabannya, ada tiga poin utama agar Anda tidak bangkrut.

Pertama, Anda perlu paham bagaimana cara berhitung seluruh yang saya muat pada tulisan ini.

Kedua, Anda perlu menyiapkan nominal dana toleransi maksimum atas harga emas atau forex yang Anda transaksikan. Dana toleransi ini berperan sebagai penjaga saat investasi Anda mengalami kenaikan atau turun. Berapa nominal yang masih membuat Anda tenang.

Ketiga, Anda perlu memiliki strategi sederhana untuk menentukan harga sedang murah dan mahal.

Namun, jangan sesekali mengulang kesalahan para trader forex. Mereka tetap bertransaksi meski sama sekali tidak memahami tulisan yang baru saja Anda baca.

Mari kita lanjutkan pembahasan pada poin kedua dan ketiga pada artikel selanjutnya.

 

Catatan: trading CFD dengan leverage mungkin dapat membawakan keuntungan tinggi, tetapi juga dapat menyebabkan Anda kehilangan dana. Mohon pertimbangkan risikonya.

 


Terkini Lainnya

7 Instrumen Kebijakan Fiskal yang Sering Digunakan di Indonesia

7 Instrumen Kebijakan Fiskal yang Sering Digunakan di Indonesia

Whats New
Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Whats New
CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com