JAKARTA, KOMPAS.com - Holding ultramikro Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tediri dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) resmi terbentuk.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan pengalihan saham pemerintah di Pegadaian dan PNM kepada BRI.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pembentukan holding ultramikro akan memberikan sejumlah manfaat ke berbagai pihak.
Baca juga: Holding Ultramikro Terbentuk, Pemerintah Alihkan Saham Pegadaian dan PNM ke BRI
Pertama, untuk negara, pembentukan holding yang dipimpin oleh BRI itu diharapkan mampu menjaga kontribusi positif perusahaan pelat merah ke kas negara.
"Dengan Covid-19 seperti ini (kontribusi) kita enggak boleh turun. Kita harus paling tidak, sama ataupun meningkat. Karena negara pemasukannya berkurang," kata Erick dalam konferensi pers virtual, Senin (13/9/2021).
"Salah satunya dengan apa? Memastikan supply chain dan ekosistem untuk menjadikan efisiensi, sehingga BUMN tetap sehat," tambah dia.
Kemudian, holding ini diharapkan dapat memperkuat operasional bisnis ketiga perusahaan pelat merah itu, di tengah ketatnya persaingan yang ditenggarai oleh percepatan digitalisasi.
Dengan adanya holding, ketiga BUMN dapat saling bersinergi dalam berbagai hal, mulai dari pemanfaatan fasilitas hingga penciptaan ekosistem pembiayaan ultramikro.
Baca juga: Kementerian BUMN: Holding UMi Dibentuk Buat Lindungi UMKM dari Rentenir
Manfaat ketiga, memberikan kemudahan akses pembiayaan kepada para pelaku usaha ultramikro.
Bukan hanya kemudahan, holding ultramikro diharapkan dapat menghasilkan pembiayaan dengan bunga yang lebih murah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.