“Kemendag akan terus mendampingi, membantu, mendorong, dan memberikan fasilitasi kepada para pelaku usaha potensial ekspor guna peningkatan kesiapan ekspor untuk mendukung peningkatan ekspor secara nasional,” jelas Didi.
Didi juga mengapresiasi dukungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur yang turut memfasilitasi kemudahan layanan Surat Keterangan Asal serta informasi peluang dan kegiatan di Jawa Timur untuk pelaku usaha.
ECP merupakan kegiatan pembinaan UKM selama setahun. Pendampingan yang diberikan mencakup kegiatan peningkatan kualitas produk, kesiapan proses ekspor, pemasaran dan mencari potensial buyer, perbaikan manajemen produksi, daya saing produk, desain dan kemasan produk untuk tujuan ekspor, serta pengembangan tim ekspor.
Program pendampingan ekspor ini sendiri telah berlangsung sejak 2010.
Baca juga: Menkop UKM: Permintaan Ekspor Produk UMKM Tinggi, tetapi...
Sementara itu, Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia Heryono Hadi Prasetyo mengatakan, ECP ditujukan bagi para pelaku usaha yang telah mendaftarkan diri dan memenuhi kriteria untuk mengikuti program pendampingan ekspor serta juga melalui proses verifikasi.
"Para peserta memperoleh pengetahuan ekspor secara komprehensif dan memiliki kesempatan menjalin jaringan dalam perdagangan internasional," kata Heryono.
“Kemendag terus berkomitmen untuk mendampingi peserta ECP guna berhasil menembus pasar ekspor. Peserta ECP diberikan pendampingan pentingnya riset pasar, mencari buyer, peningkatan standar produk ekspor, perbaikan manajemen produksi, daya saing produk, pemenuhan persyaratan ekspor serta pengembangan divisi ekspor,” sambung Heryono.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.