Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Program Ini, 3 Pebisnis Lokal Berhasil Lakukan Ekspor Perdana

Kompas.com - 13/09/2021, 17:19 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak tiga pelaku usaha asal Jawa Timur peserta Export Coaching Program (ECP) Kementerian Perdagangan 2021 berhasil melakukan ekspor perdana, menembus pasar baru, dan mendapatkan pembeli baru.

Ketiga pelaku ekspor tersebut adalah CV Miracle Agro Spices, PT Umbra Prasia, dan PT Kriya Alam Indonesia.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi berharap, melalui ECP, diharapkan jumlah eksportir-eksportir baru terus bertambah dan memberikan dampak bagi pemulihan ekonomi Indonesia.

Baca juga: Ingin Masuk Pasar Ekspor, Simak Istilah-istilah Perdagangan Ekspor Berikut

“Capaian para pelaku usaha dalam menembus pasar ekspor baru sangat membanggakan di tengah pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir serta dampak yang ditimbulkan,” ungkap Didi dalam siaran resminya, dikutip Kompas.com, Senin (13/9/2021).

CV Miracle Agro Spices berhasil melakukan ekspor perdana ke Chennai, India pada 2 September 2021 untuk produk damar batu sebanyak 1 kontainer 20 feet dengan nilai transaksi sekitar Rp 164 juta.

Selanjutnya, PT Umbra Prasia berhasil menembus pasar baru di negara non-tradisional pada 13 Agustus 2021 lalu dengan mengekspor produk glass container/glass tableware sebanyak 1 kontainer ke Luanda, Angola dengan nilai transaksi sebesar 16,42 ribu dollar AS.

Sementara PT Kriya Alam Indonesia berhasil mendapatkan pembeli baru dan mengekspor produk interior dari batu alam (sink riverstone) ke Venlo, Belanda sebanyak 2 kontainer 40 hc pada 11 Agustus 2021 dan 3 kontainer 40 hc pada 14 Agustus 2021 dengan nilai transaksi 98,36 ribu dollar AS.

Menurut Didi, para pelaku usaha tersebut mendapatkan pendampingan intensif dari program ECP mengenai strategi ekspor yang perlu dilakukan di masa pandemi.

Contohnya, langkah antisipatif terkait informasi kapal yang kedatangannya di luar jadwal, mendadak, atau bahkan tertunda.

Selain itu, cara mengatasi kendala logistik seperti kelangkaan container ekspor, hingga biaya pengiriman yang juga merupakan bagian penting dari perencanaan ekspor di masa pandemi.

“Kemendag akan terus mendampingi, membantu, mendorong, dan memberikan fasilitasi kepada para pelaku usaha potensial ekspor guna peningkatan kesiapan ekspor untuk mendukung peningkatan ekspor secara nasional,” jelas Didi.

Didi juga mengapresiasi dukungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur yang turut memfasilitasi kemudahan layanan Surat Keterangan Asal serta informasi peluang dan kegiatan di Jawa Timur untuk pelaku usaha.

ECP merupakan kegiatan pembinaan UKM selama setahun. Pendampingan yang diberikan mencakup kegiatan peningkatan kualitas produk, kesiapan proses ekspor, pemasaran dan mencari potensial buyer, perbaikan manajemen produksi, daya saing produk, desain dan kemasan produk untuk tujuan ekspor, serta pengembangan tim ekspor.

Program pendampingan ekspor ini sendiri telah berlangsung sejak 2010.

Baca juga: Menkop UKM: Permintaan Ekspor Produk UMKM Tinggi, tetapi...

Sementara itu, Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia Heryono Hadi Prasetyo mengatakan, ECP ditujukan bagi para pelaku usaha yang telah mendaftarkan diri dan memenuhi kriteria untuk mengikuti program pendampingan ekspor serta juga melalui proses verifikasi.

"Para peserta memperoleh pengetahuan ekspor secara komprehensif dan memiliki kesempatan menjalin jaringan dalam perdagangan internasional," kata Heryono.

“Kemendag terus berkomitmen untuk mendampingi peserta ECP guna berhasil menembus pasar ekspor. Peserta ECP diberikan pendampingan pentingnya riset pasar, mencari buyer, peningkatan standar produk ekspor, perbaikan manajemen produksi, daya saing produk, pemenuhan persyaratan ekspor serta pengembangan divisi ekspor,” sambung Heryono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com