JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memiliki asa untuk menerbitkan rupiah digital atau central bank digital currency (CBDC), guna memfasilitasi akselerasi ekonomi digital dalam negeri.
Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menegaskan bila nantinya CBDC ini rampung dan mulai diterbitkan, hal itu tak akan menggantikan posisi uang kartal.
“Ini tidak jadi substitusi dari uang kartal. Ini hanya komplemen,” tegas Erwin, Senin (13/9/2021).
Baca juga: Erick Thohir Buka Peluang BUMN Rambah Ekosistem Uang Digital
Dia menambahkan, dengan adanya rupiah digital nantinya akan memudahkan masyarakat. Apalagi, zaman berkembang, digitalisasi makin marak, sehingga masyarakat memiliki preferensi membayar non tunai (cashless).
“Sekarang kita lihat saja, anak-anak milenial dan bahkan kita makin sedikit membawa uang tunai di dompet. Semua mengandalkan pembayaran digital dari gadget,” gambarnya.
Nah, bila nantinya rupiah digital ini dikembangkan, Erwin membayangkan adanya efisiensi ekonomi dan bahkan ini akan membawa dampak yang positif bagi pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Bank Sentral Inggris Buka Kemungkinan Terbitkan Mata Uang Digital
Sayangnya, hingga kini bank sentral masih belum bisa mengkonfirmasi kapan CBDC akan diluncurkan. Namun, Erwin menegaskan bahwa hingga kini BI terus melakukan riset mendalam terkait penerapan CBDC ini.
Berita ini telah tayang di
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.