Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Lakukan Uji Coba Pembukaan 20 Destinasi Wisata, Mana Saja?

Kompas.com - 14/09/2021, 07:32 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno melakukan uji coba pembukaan 20 destinasi wisata di tanah air untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Secara umum, ada beberapa bahan evaluasi uji coba yang akan diterapkan untuk dijadikan bahan evaluasi kedepan, hal ini dilakukan sebagai upaya dalam membangkitkan kembali sektor pariwisata di masa pemberlakuan PPKM,” kata Sandiaga dalam acara Weekly Press Briefing, Senin (13/9/2021).

Adapun 20 destinasi wisata tersebut terbagi dalam beberapa wilayah.

Baca juga: Masuk Kategori Hitam, Ribuan Orang Ditolak Masuk Mal

Untuk wilayah DKI Jakarta yakni Taman Impian Jaya Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, dan Kampung Budaya Betawi Setu Babakan.

Untuk wilayah Jawa Barat ada Taman Safari Indonesia, The Lodge Maribaya, Glamping Lake Rancabali, Kawah Putih, Jbound, dan Saung Mang Udjo.

Sementara untuk Jawa Tengah dan DIY adalah Grand Maerakaca Taman Mini, TWC Borobudur, TWC Prambanan, Taman Satwa Taru Jurug, Taman Tebing Breksi, Gembira Loka Zoo, dan Hutan Pinus Asri Mangunan.

Kemudian Jawa Timur adalah Taman Rekreasi Selecta, Jatim Park 2, Hawai Group, serta Maharani Zoo dan Gua

Pembukaan destinasi wisata ini rencananya akan dilakukan secara bertahap dengan memperhatikan aspek kesehatan bukan hanya bagi pengunjung, tapi juga pekerja atau pengelola usaha di tempat wisata.

Melalui rapat koordinasi bersama pihak-pihak terkait seperti Kemenkomarves, Kementerian Kesehatan, juga industri serta pemerintah daerah, pihak pengelola diharuskan menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE dengan ketat dan disiplin secara end to end. Dari pengunjung melakukan reservasi, ketibaan, hingga kepulangan.

“Dari keseluruhan proses tersebut, bagaimana pengelola dapat menentukan titik krisis yang kemungkinan terjadinya pelanggaran prokes atau potensi penularan tinggi di setiap kegiatan dalam destinasi tersebut. Seperti ventilasi, karena ruang indoor lebih berisiko sehingga perlu kehati-hatian di setiap titik,” kata dia.

Baca juga: Jadwal KRL pada Jam Sibuk Diatur Khusus, Siswa Sekolah Boleh Naik

Selanjutnya, Sandiaga juga menekankan pentingnya durasi dalam aktivitas yang ditawarkan, jarak antar pengunjung, juga kegiatan yang mengharuskan orang menyentuh benda yang juga disentuh orang lain. Di sisi lain, penggunaan aplikasi Pedulilindungi dinilai cukup penting dalam mengontrol itu semua.

“Selain juga terkait bagaimana pengelola menyiapkan satgas dan berkoordinasi dengan satgas Covid-19 setempat. Uji coba ini akan terus dievaluasi setiap minggu,” jelas dia.

Sejauh ini, pengelola sektor parekraf yang terdaftar atau memperoleh QR code pedulilindungi berjumlah 2.264 penerima. Penerima ini terdiri dari usaha Bar, Cafe, Hotel, Restoran, Resto cepat saji, dan destinasi wisata yang berlokasi di DKI Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya.

Karena aplikasi PeduliLindungi telah ditetapkan sebagai gold standard, Sandiaga berharap penggunaannya dapat diperluas termasuk ke desa wisata. Kemenparekraf juga akan terus melakukan sosialisasi dan mempersiapkan seluruh pihak termasuk desa wisata untuk dapat menerapkan aplikasi ini nantinya.

Baca juga: Pemerintah Akhirnya Izinkan Bioskop Dibuka Kembali di Wilayah PPKM Level 3 dan 2

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com