Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Awal Sesi Melaju, Rupiah Masih Tersendat

Kompas.com - 14/09/2021, 09:19 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona hijau di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (14/9/2021). Berbeda dengan mata uang garuda yang melemah pada awal perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 6.107,43 atau naik 19,27 poin (0,32 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.088,15.

Sebanyak 234 saham melaju di zona hijau dan 110 saham di zona merah. Sedangkan 203 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 904,2 miliar dengan volume 1,5 miliar saham.

Baca juga: IHSG Ditutup Melemah, Asing Lepas BMRI, BBRI, dan UNVR

Pagi ini bursa saham asia mayoritas positif dengan kenaikan Indeks Nikkei 0,72 persen, Hang Seng Hong Kong 0,06 persen, dan indeks Strait Times 0,38 persen. Sementara itu, indeks Shanghai Komposit melemah 0,21 persen.

Sementara Wall Street pagi ini ditutup mayoritas hijau dengan kenaikan indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,76 persen dan indeks S&P 500 sebesar 0,23 persen. Sementara itu, indeks acuan saham teknologi AS, Nasdaq melemah 0,07 persen.

Menurut Analis Panin Sekuritas William Hartanto, koreksi IHSG yang terjadi kemarin tidak disertai dengan peningkatan volume, sehingga terbuka peluang untuk rebound.

"Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed dan cenderung menguat dalam range 6.000 hingga 6.172," kata William.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini mrlemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.04 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.260 per dollar AS, atau turun 8 poin (0,05 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.252 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar mengantisipasi rilis data inflasi AS malam ini. Namun, menguatnya indeks saham Asia pagi ini menunjukkan minat pasar terhadap aset berisiko membesar dan ini bisa menahan pelemahan rupiah terhadap dollar AS.

"Nilai tukar rupiah masih berpotensi melemah karena pelaku pasar mengantisipasi rilis data inflasi AS malam ini. Namun, banyaknya wilayah yang sudah tidak lagi PPKM 4 di tanah air juga bisa menahan pelemahan rupiah," kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston memproyeksikan hari ini rupiah bisa bergerak pada kisaran Rp 14.280 per dollar AS hingga Rp 14.220 per dollar AS.

Baca juga: Saham BUKA Tetap Dikoleksi meski Harganya Turun, Ini Penjelasan Analis

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com