Ia menceritakan, karya animasi 3D dengan judul 'Breathing Bronze 1/3' yang ia lelang lewat Foundation pada 12 Maret lalu berhasil terjual dengan nilai sekitar 0,165 ETH atau setara dengan 286,44 dollar AS.
Bila dirupiahkan, karya seni tersebut berhasil terjual sekitar Rp 4,07 juta.
Baca juga: Mata Uang Kripto adalah Uang Digital, Begini Cara Kerjanya
Namun, pendapatan bersih yang ia dapatkan hanya sebesar 62,50 dollar AS atay sekitar Rp 887.500.
Artinya, secara keseluruhan, biaya penjualan NFT yang dipotong dari hasil lelang tersebut mencapai 223,94 dollar AS atau sekitar Rp 3,17 juta.
Rincian biaya tersembunyi penjualan NFT yang harus dipotong atas lelang karya seni yang dilakukan oleh Joseph adalah sebagai berikut:
Minting Fee: 0,05421 ether/87,53 dollar AS
Listing Fee: 0,035822 ether/62,19 dollar AS
Commision Fee: 0,02475 ether/42,97 dollar AS
Transaction Fee: 0,018 ether/31,25 dollar AS
"Artinya, (dari total penjualan) tersebut, sebesar 78,2 persen untuk membayar biaya penjualan NFT, kemudian labanya hanya 21,8 persen. Nilai yang cukup gila," ujar Joseph seperti dikutip dari video Youtubenya.
Ia pun memberi saran bagi para seniman lain yang ingin menjual karyanya sebagai NFT untuk tak memasang harga terlalu rendah. Sebab, potongan biaya yang harus dibayarkan menjadi tidak sepadan.
Baca juga: Cuitan Bos Twitter Terjual Rp 41 Miliar Lewat NFT, Apa Itu?
"Jangan pasang harga terlalu murah untuk karya seni Anda, karena bakal terpangkas oleh biaya transaksi dan biaya listing," jelas Joseph.
Joseph pun mengungkapkan, sebenarnya biaya-biaya yang harus dibayarkan tersebut dibayarkan untuk membayar 'bensin' atau bahan bakar.
Dilansir dari NFTevening uang bensin tersebut digunakan untuk membiayai transaksi blockchain.
Sebab, blockchain diproses oleh para penambang yang menggunakan sistem dan daya listrik yang cukup besar.
Upaya komputasi yang cukup besar tersebutlah yang dimaksudkan dengan ongkos 'bensin' pada setiap biaya untuk transaksi NFT.
Baca juga: Tweet Pertama Bos Twitter Terjual Rp 41,47 Miliar
Sebenarnya, nilai atas setiap biaya yang harus dibayarkan untuk transaksi jual-beli NFT cukup beragam, tergantung pada nilai dan jenis komputasi yang diperlukan untuk melakukan verifikasi transaksi.
Kian rumit proses komputasinya, kian mahal pula uang bensin yang harus dibayarkan. Uang bensin tersebut pun terus berfluktuasi dan tergantung pada berbagai faktor seperti lalu lintas jaringan.
Foundation yang menggunakan ethereum misalnya, Anda harus menyesuaikan 'batasan bensiun' sebagai bahan bakar maksimal yang rela Anda bayarkan per transaksi.
Sementara, uang bensin adalah nilai yang rela Anda bayarkan untuk setiap unit bensin.
Jumlah yang Anda tetapkan sebagai batas gas dapat menentukan seberapa cepat transaksi Anda akan diproses.
Bila Anda menetapkan tarif yang terlalu rendah, maka penambang akan memprioritaskan transaksi yang menawarkan biaya gas tinggi daripada milik Anda.
Baca juga: Apa Itu Budget?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.