Rupiah dan IHSG Ditutup Menguat, Asing Borong BBRI, BBCA dan BUKA

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup positif pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (14/9/2021).

Demikian juga dengan rupiah di akhir perdagangan pasar spot yang ditutup menguat.

Melansir data RTI, IHSG ditutup pada level 6.129,09 atau naik 40,93 poin (0,67 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level 6.088,15.

Baca juga: IHSG Awal Sesi Melaju, Rupiah Masih Tersendat

Dari penguatan indeks tersebut, tercatat aksi beli bersih asing Rp 404,36 miliar di seluruh pasar.

Sebanyak 306 saham melaju di zona hijau dan 193 saham di zona merah. Sedangkan 160 saham lainnya stagnan.

Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 14,91 triliun dengan volume 24,69 miliar saham.

Asing catatkan aksi beli bersih tertinggi pada saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) sebesar Rp 236,2 miliar. BBRI ditutup stagnan di level Rp 3.700 per saham, dengan volume transaksi 216,4 juta saham dan total transaksi Rp 798,6 miliar.

Menyusul, saham Bank Central Asia (BBCA) yang juga mencatatkan net buy tertinggi setelah BBRI sebesar Rp 95,7 miliar.

Baca juga: Naik 0,48 persen, IHSG Sesi 1 Parkir di Zona Hijau

Sepanjang hari ini BBCA mencatat total transaksi sebesar Rp 340,5 miliar dengan volume 10,4 juta saham. BBCA sore ini terkoreksi 0,15 persen di level Rp 32.725 per saham.

Saham Bukalapak (BUKA) juga mencatatkan net buy tertinggi setelah BBRI dan BBCA, senilai Rp 69,5 miliar. BUKA sore ini menguat 1,18 persen di level Rp 855 per saham dan total transaksi sebesar Rp 124 miliar dengan volume 146,1 juta saham.

Saham Aneka Tambang (ANTM) dan Bank Mandiri (BMRI) sore ini masih mencatatkan aksi jual bersih tertinggi masing-masing Rp 103,2 miliar dan Rp 60,9 miliar.

ANTM ditutup melemah 1,9 persen di level Rp 2,470 per saham, sementara BMRI terkoreksi 0,8 persen di level Rp 6.100 per saham.

Top gainer sore ini, antara lain saham XL Axiata (EXCL) yang meroket 8,86 persen di level Rp 2.950 per saham. Kemudian, Perusahaan Gas Negara (PGAS) yang melesat 5,71 persen di level Rp 1.110 per saham, dan saham Adaro Energy (ADRO) yang menguat 3,36 persen di level 1.385 per saham.

Baca juga: Pilih-pilih Saham Bank Digital

Top losers sore ini antara lain saham Bank Neo Commerce (BBYB) yang anjlok 3,8 persen di level Rp 1.505 per saham. Selanjutnya, saham Merdeka Copper Gold (MDKA) juga terperosok 2,49 persen di level Rp 2.740 per saham.

Kemudian, saham Multipolar (MLPL) yang terkoreksi 0,9 persen di level Rp 505 per saham.

Indeks Asia sore ini mixed, dengan kenaikan indeks Nikkei 0,73 persen, dan Strait Times 0,18 persen.

Sementara itu, indeks Shanghai Komposit melemah 1,4 persen dan Hang Seng Hong Kong turun 1,21 persen.

Bursa saham Eropa sore ini juga mixed, dengan kenaikan indeks Xetra Dax 0,09 persen, sementara FTSE melemah 0,22 persen.

Baca juga: Saham Emiten Gas Industri Terus Melaju, Begini Proyeksi ke Depannya

Pada penutupan perdagangan di pasar spot, mata uang garuda ditutup menguat 0,04 persen (5 poin) di level Rp 14.248 per dollar AS, atau naik dibandingkan penutupan sebelumnya Rp 14.253 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.