Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obligasi dan Sukuk Hutama Karya Senilai Rp 1,5 Triliun Laris Manis

Kompas.com - 14/09/2021, 17:54 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Obligasi dan sukuk yang baru saja diterbitkan PT Hutama Karya (Persero) senilai Rp 1,5 triliun laris manis.

Obligasi tersebut ditawarkan dalam Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi II Tahap I Tahun 2021 senilai Rp 1 triliun dengan waktu tenor 3 tahun, 5 tahun dan 7 tahun.

Adapun tingkat kupon masing-masing obligasi yang diterbitkan adalah sebesar 8,25 persen, 8,55 persen dan 9,3 persen, efektif per tanggal 7 September 2021.

Baca juga: Hutama Karya Raih Suntikan Modal Rp 25 Triliun, Ini Alokasi Penggunaannya

Pada saat yang bersamaan Hutama Karya juga menerbitkan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2021 sebesar Rp 500 miliar dengan waktu tenor 3 tahun, 5 tahun dan 7 tahun.

Sukuk tersebut memiliki nilai imbal hasil masing-masing sebesar 8,25 persen, 8,55 persen dan 9,3 persen yang juga efektif per 7 September 2021.

Pada penerbitan obligasi ini, perseroan berhasil mendapatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 3,9 kali. Penerbitan ini telah mendapatkan rating idA dan idAsy (single A Syariah) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia.

Melalui penerbitan obiligasi ini pula Hutama Karya akan melakukan reprofiling pinjaman dari pinjaman jangka pendek menjadi pinjaman jangka panjang.

Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas animo para investor.

Baca juga: BUMN Disuntik APBN Rp 106 Triliun, Hutama Karya Dapat Paling Banyak

Hutama Karya mendukung target rencana jangka menengah Pemerintah Republik Indonesia, khususnya dalam memastikan keberhasilan pelaksanaan penugasan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) serta proyek infrastruktur strategis lainnya.

“Dalam 5 tahun terakhir, Hutama Karya mencatat pertumbuhan kinerja yang gemilang dimana hingga Desember 2020, total aset perusahaan sebesar Rp 110,98 triliun atau tumbuh sebesar 362 persen dibanding tahun 2016,” ujar Budi dalam keterangannya, Selasa (14/9/2021).

Sebelumnya, pihaknya juga pernah menggelar Penawaran Umum Obligasi I tahun 2013 dan menerbitkan instrumen obligasi global dalam mata uang dolar AS atau Global Bond pada Mei 2020 lalu sebesar 600 juta dollar AS atau setara Rp 9 triliun (kurs Rp 15.000 per dolar AS).

Budi menyampaikan bahwa Hutama Karya senantiasa berusaha untuk melakukan diversifikasi sumber pendanaan eksternal, selain melalui lembaga keuangan baik bank maupun non bank.

“Kami mengapresiasi minat para investor yang juga secara tidak langsung turut mendukung untuk menyukseskan penyelesaian pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera dan semakin terbukanya akses infrastruktur di Indonesia,” ungkapnya.

Baca juga: Uang Ganti Rugi Lahan Tol Solo-Yogya Sudah Cair Rp 1,7 Triliun

“Melalui penerbitan obligasi berkelanjutan ini diharapkan dapat memperbaiki struktur permodalan perusahaan untuk mendukung target rencana jangka menengah Pemerintah Indonesia khususnya Proyek Strategis Nasional (PSN),” imbuh Budi.

Sepanjang tahun 2020 ditengah pandemi Covid-19 Hutama Karya tetap melanjutkan penugasan pemerintah untuk membangun JTTS, selaras dengan dukungan pemerintah kepada perusahaan melalui PMN, jaminan pemerintah dan dukungan konstruksi.

“Dari sisi keuangan kami mampu mempertahankan margin EBITDA yang solid disertai dengan ketersediaan kas dan setara kas yang positif,” urainya.

“Perusahaan juga dapat memenuhi seluruh kewajiban yang telah jatuh tempo serta mendapat dukungan dari lembaga keuangan dan non keuangan nasional melalui fasilitas Cash Defisiency Support (CDS) yang menjamin ketersedian kas untuk mendukung pengoperasian JTTS,” lanjut Budi Harto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com