Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impor Naik 10,35 Persen di Agustus 2021, BPS: Menandakan Ekonomi Cukup Bagus

Kompas.com - 15/09/2021, 14:27 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai impor Indonesia pada Agustus 2021 mencapai 16,68 miliar dollar AS.

Bila dibandingkan dengan Juli 2021 yang sebesar 15,11 dollar AS, laju impor bulan lalu naik 10,35 persen (month to month/mtm).

Begitu pula dibandingkan dengan Agustus 2020 yang sebesar 10,74 miliar dollar AS, laju ekspor sepanjang bulan lalu tercatat naik 55,26 persen (year on year/yoy).

Baca juga: Impor Porselen Bakal Terus Mengalir Selama Industri Keramik Lokal Tidak Siap

"Nilai impor di Agustus tersebut terdiri dari migas sebesar 2,05 miliar dollar AS dan nonmigas sebesar 14,63 dollar AS," ungkap Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Rabu (15/9/2021).

Dibandingkan Juli 2021 yang sebesar 1,78 miliar dollar AS, impor migas di Agustus 2021 tercatat tumbuh 14,74 persen (mtm), sedangkan impor nonmigas tercatat tumbuh 9,76 persen (mtm).

Sementara bila dibandingkan dengan Agustus 2020, impor migas pada Agustus 2021 tercatat tumbuh signifikan 115,75 persen (yoy), sedangkan impor nonmigas tercatat tumbuh 49,39 persen (yoy).

Margo menjelaskan, menurut penggunaan barang, nilai impor diseluruh kelompok mengalami peningkatan secara bulanan maupun tahunan.

Terdiri dari impor konsumsi naik 16,34 persen (mtm) atau naik 58,23 persen (yoy), bahan baku/penolong naik 8,39 persen (mtm) atau naik 59,59 persen (yoy), serta barang modal naik 16,44 persen (mtm) atau 34,56 persen (yoy).

Baca juga: Komoditas Impor Indonesia yang Merupakan Bahan Baku Penolong

Bila melihat dari strukturnya, impor pada Agustus 2021 di dominasi golongan bahan baku/penolong yakni mencapai 74,20 persen dari total impor. Sementara porsi impor barang modal sebesar 14,47 persen dan konsumsi sebesar 11,33 persen.

Menurut Margo, porsi impor bahan baku/penolong di bulan lalu, mengindikasikan bahwa perekonomian Indonesia sudah mulai mengalami pemulihan, setelah sepanjang tahun kemarin tertekan akibat pandemi Covid-19.

"Jadi impor Agustus ini menggambarkan terjadinya kebutuhan industri yang semakin bagus, karena impor bahan baku dan barang modal meningkat, maka menandakan ekonomi di Agustus cukup bagus," jelas dia.

Secara rinci, komoditas impor di Agustus 2021 dibandingkan Juli 2021 yang mengalami peningkatan nilai tertinggi yakni produk mesin/peralatan mekanis dan bagiannya sebesar 318,5 juta dollar AS.

Lalu mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya sebesar 165,6 juta dollar AS, besi dan baja 127,8 juta dollar AS, logam mulia, perhiasan/permata 112,8 juta dollar AS, serta buah-buahan sebesar 77,6 juta dollar AS.

Baca juga: Menperin Optimistis Tahun Depan Substitusi Impor Capai 35 Persen

Sementara, komoditas impor dengan penurunan nilai terdalam yakni ampas dan sisa industri makanan sebesar 96,4 juta dollar AS, kendaraan udara dan bagiannya 36,5 juta dollar AS, pulp dan kayu 20 juta dollar AS, bijih logam, terak, dan abus 19,9 juta dollar AS, serta garam, belerang, batu, dan semen 15,4 juta dollar AS.

Berdasarkan negara, impor Indonesia di Juli 2021 mengalami peningkatan tertinggi dari China sebesar 534,4 juta dollar AS, Jepang 192 juta dollar AS, Korea Selatan 132,3 juta dollar AS, Ukraina 102,8 juta dollar AS, dan Thailand 87,8 juta dollar AS.

Sebaliknya, impor Indonesia yang mengalami penurunan terdalam berasal dari Argentina sebesar 89,4 juta dollar AS, Uni Emirat Arab 42,4 juta dollar AS, Vietnam 28,3 juta dollar AS, Norwegia 20,6 juta dollar AS, serta Yordania 16 juta dollar AS.

"Pangsa impor nonmigas Indonesia pada Agustus 2021 masih bergantung pada China yang senilai 4,96 miliar dollar AS atau porsinya 33,87 persen dari total impor," jelas Margo.

Secara kumulatif atau sepanjang Januari-Agutus 2021, nilai impor Indonesia mencapai 122,83 miliar dollar AS, meningkat 33,36 persen dibandingkan periode Januari-Agustus 2020 yang sebesar 92,11 miliar dollar AS.

Baca juga: Kementan Sebut RI Impor Cabai Kering, Bukan Cabai Segar

Adapun pada impor nonmigas nilainya mencapai 107,48 miliar dollar AS, atau naik sebesar 30,01 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu yang mencapai 82,67 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com