JAKARTA, KOMPAS.com - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk meraup laba bersih sebesar Rp 609 miliar hingga Juli 2021. Perolehan laba ini terus terjadi setelah dilakukannya restrukturisasi dan transformasi secara menyeluruh di perusahaan BUMN tersebut.
Bahkan, menurut Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim, hingga Juli 2021 penjualan perusahaan pelat merah itul naik sebesar 44,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020 lalu.
"Perbaikan kinerja Krakatau Steel terus berlanjut walaupun di masa pandemi. Krakatau Steel mampu menjaga kinerja positifnya, hingga Juli 2021 Krakatau Steel berhasil membukukan penjualan sebesar Rp17,7 triliun," ujar Silmy dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/9/2021).
Baca juga: Akhirnya Catatkan Laba, Krakatau Steel Putus Tren Merugi sejak 2012
Silmy menambahkan, upaya peningkatan ekspor menjadi bagian dari strategi Krakatau Steel untuk membantu kinerja penjualan produk baja di masa pandemi Covid-19 ini.
Produk Hot Rolled Coil dan Hot Rolled Plate menjadi produk utama Krakatau Steel yang di ekspor ke berbagai negara di Eropa seperti misalnya Portugal, Spanyol, Jerman, Italia, dan Belgia, juga ke negara Malaysia dan Australia.
Selain itu, efisiensi yang berkelanjutan juga terus dilakukan Krakatau Steel. Hingga Juli 2021 ini perusahaan tersebut mampu menurunkan kembali fixed cost hingga 19 persen dan variable cost hingga 11 persen.
Upaya efisiensi ini meneruskan penghematan yang sudah dilakukan di tahun 2020 dengan penurunan biaya operasional hingga 41 persen.
"Kami berterima kasih atas dukungan pemerintah, khususnya Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan, pihak perbankan serta pihak-pihak lain yang telah memberikan kepercayaannya kepada Krakatau Steel hingga akhirnya restrukturisasi ini dapat berjalan dengan baik,” kata Silmy.
Dalam hal restrukturisasi keuangan, Krakatau Steel melakukan restrukturisasi hutang pada tahun 2020 yang pada saat itu menjadi restrukturisasi terbesar di Indonesia dengan jumlah Rp 29 triliun.
Melalui restrukturisasi hutang, Krakatau Steel dapat menurunkan total beban bunga hutang selama sembilan tahun dari Rp12,3 triliun menjadi Rp6,7 triliun sehingga total penghematan yang didapat dari restrukturisasi hutang tersebut adalah sebesar Rp9,9 triliun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.