DBS Indonesia Targetkan Transaksi Kartu Kredit Digital Tumbuh 60 Persen Per Tahun

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank DBS Indonesia memproyeksikan bisnis kartu kredit digital akan tumbuh pesat selama beberapa tahun ke depan.

Hal tersebut selaras dengan adanya percepatan transformasi dan pola konsumsi masyarakat ke arah digital semenjak merebaknya pandemi Covid-19.

Head of Card Business Bank DBS Indonesia Ari Lastina mengatakan, melalui layanan Kartu Kredit Digital digibank, perusahaan menargetkan transaksi kartu digital tumbuh pada kisaran 50 persen hingga 60 persen setiap tahunnya selama 5 tahun ke depan.

Layanan yang baru saja diluncurkan itu akan menyasar nasabah segmen milenial, untuk memfasilitasi kebutuhannya di tengah pesatnya pertumbuhan transaksi digital.

“Kami menargetkan pertumbuhan Kartu Kredit Digital digibank dalam 5 tahun ke depan tumbuh 50 persen sampai 60 persen dari tahun ke tahun,” ujar Ari dalam konferensi pers virtual, Kamis (16/9/2021).

Baca juga: KEK Gresik Ditargetkan Tarik Investasi Rp 220,1 Triliun dan Serap 199.818 Tenaga Kerja

Ari menjelaskan, berbeda dengan kartu kredit konvensional, kartu kredit digital dapat digunakan untuk pembayaran transaksi platform-platform digital seperti e-commerce atau e-wallet.

Selain itu, apabila nasabah sudah mendapatkan kartu fisik dari produk tersebut, transaksi juga bisa dilakukan di merchant fisik.

“Kami dari DBS ingin memberikan keleluasaan kepada nasabah,” kata Ari.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Consumer Banking Bank DBS Indonesia Rudi Tandjung melaporkan, transaksi daring kartu kredit mengalami percepatan pertumbuhan semenjak merebaknya pandemi Covid-19.

Semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk mengurangi transaksi tunai selama pandemi menjadi salah satu pendongkrak pertumbuhan tersebut.

Untuk menangkap potensi percepatan transkasi digital yang tengah terjadi, selain mengoperasikan kartu kredit digital, DBS Indonesia juga telah meluncurkan sejumlah promo dan fitur lainnya.

“Pandemi Covid-19 ini memang membuat sebagian nasabah mengalami perubahan cara belanja dan mengubah pola konsumsi juga,” ucap Rudi.

Baca juga: Kini BBM Satu Harga Sudah Tersedia di 297 Lokasi