Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaatkan E-commerce, UMKM Tetap Cuan di Tengah Pandemi

Kompas.com - 16/09/2021, 18:16 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merasakan manfaat berjualan secara online di aplikasi e-commerce selama pandemi Covid-19. Bahkan ada yang dapat omzet ratusan juta.

Produsen Songket PaSH, Kiagus Adit menyatakan, meski penjualan sempat menurun hingga 60 persen di awal pandemi, pemanfaatan platform Tokopedia membuat penjualannya stabil.

“Omzet kami kini bisa mencapai puluhan juta rupiah setiap bulan. Cara yang saya lakukan adalah dengan menganalisis kompetitor untuk menentukan harga jual," ujarnya secara virtual, Kamis (16/9/2021).

"Setelah itu ciptakan brand awareness, salah satunya dengan beriklan lewat fitur yang tersedia, misal TopAds, atau pasang harga lebih murah. Kecepatan dalam merespon chat pelanggan juga menjadi kunci,” sambung Agus.

Baca juga: DBS Indonesia Targetkan Transaksi Kartu Kredit Digital Tumbuh 60 Persen Per Tahun

Hal senada disampaikan oleh pemilik usaha Ikan Asin Medan, Tanoto Frans. Frans saat ini memberdayakan puluhan nelayan di Medan melalui UMKM reseller.

Dia menyebutkan, lebih dari 85 persen pendapatan penjualannya berasal dari Tokopedia.

“Omzet bulanan kami kini mencapai ratusan juta rupiah. Dalam berjualan online kami harus teliti memilih supplier yang tepat agar kualitas produk selalu terjamin karena supplier tersebut akan menjadi mitra jangka panjang penjual. Kita juga harus memahami kebutuhan masyarakat dan tidak berhenti berinovasi,” kata Frans.

AVP of Product Tokopedia Puput Hidayat mengungkapkan, pihaknya berkomitmen ungtuk memberikan pendampingan kepada para pelaku UMKM.

Pendampingan tersebut berupa materi edukasi yang diberikan melalui Pusat Edukasi Seller, Sekolah Kilat Seller hingga media sosial. Selain itu ada juga lewat berbagai program agar UMKM menjangkau lebih banyak masyarakat, seperti Bangga Buatan Indonesia, TokoMart, Kumpulan Toko Pilihan (KTP) dan masih banyak lagi.

Baca juga: Cara Meningkatkan Omzet UMKM Selama Pandemi Covid-19

“Berbagai inisiatif tersebut turut mendongkrak kategori Kesehatan dan Perawatan Diri, Fesyen, Kecantikan, Ibu dan Anak serta Fesyen Anak dan Otomotif menjadi beberapa kategori dengan peningkatan transaksi paling pesat di Tokopedia selama kuartal II tahun 2021,” kata Puput.

Puput juga menyebut, dengan dukungan kepada produk UMKM, platform Tokopedia dinilai memberikan manfaat yang begitu besar pada ekosistem UMKM. Mulai dari membuka akses terhadap pasar nasional, memberi dukungan terhadap produk atau UMKM lokal hingga  memberikan pendampingan serta edukasi kepada penjual.

Di sisi lain, data internal Tokopedia mencatat kini ada lebih dari 11 juta penjual di platform-nya yang hampir 100 persen UMKM.

Puput menambahkan, UMKM yang mampu beradaptasi dan memiliki kanal digital akan lebih tangguh menghadapi pandemi. UMKM tersebut bisa berhasil mempertahankan bisnis sekaligus menjaga ketersediaan lapangan pekerjaan lewat pemanfaatan platform teknologi.

Baca juga: BEI Hadirkan Layanan Data untuk UMKM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com