Karena tak lagi memiliki saham di Telkomsel, Indosat kemudian membentuk perusahaan baru untuk menyaingi Telkomsel yang tak lain merupakan bekas anak perusahaannya.
Indosat melahirkan PT Indosat Multi Media Mobile untuk bersaing dengan Telkomsel milik Telkom. Produk andalannya adalah IM3.
Baca juga: Biaya Haji Indonesia Vs Malaysia, Mana Lebih Mahal?
Berlanjut ke tahun 2002, pemerintah Indonesia sebagai pemegang saham mayoritas menjual saham Indosat kepada STT Communication Ltd yang sahamnya dikuasai Temasek milik pemerintah Singapura.
Indonesia yang saat itu dipimpin Presiden Megawati Soekarnoputri menjual 517,5 juta lembar saham mewakili sekitar 50 persen dari saham seri B dalam dua tahap.
Kala itu, keputusan menjual saham BUMN telekomunikasi oleh Presiden Megawati tersebut sempat menuai kritik pedas. Pertama mengingat Indosat adalah aset strategis sebagai perusahaan pemilik satelit dan operator selular.
Kedua Indosat dianggap sebagai BUMN yang menguntungkan sehingga saat itu kerap disebut dengan sebutan 'angsa bertelur emas'.
Baca juga: Rincian Harta Kekayaan Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri Terbaru
Tahun 2008, kepemilikan Indosat kembali berganti. Ooredo Group yang merupakan perusahaan telekomunikasi asal Doha Qatar membeli saham mayoritas Indosat dari STT Telecom.
Nama perusahaan juga berganti menjadi PT Indosat Oorede Tbk. Kini setelah merger, nama baru perusahaan adalah PT PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk.
Di perusahaan baru itu, pemerintah Indonesia masih memegang saham sebesar 9,6 persen. Saham tersebut merupakan sisa saham yang tidak didivestasi oleh pemerintahan Indonesia era Presiden Megawati kala itu.
Baca juga: Rincian Gaji DPR Lengkap dengan Segudang Tunjangannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.