Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEI Respons Potensi Blibli Lakukan Backdoor Listing di Bursa

Kompas.com - 17/09/2021, 16:38 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) merespons rencana PT Global Digital Niaga (Blibli) yang merupakan Grup Djarum untuk masuk ke bursa melalui akuisisi 51 persen saham PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) atau Ranch Market.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, BEI tidak mengatur secara khusus mengenai backdoorlisting. Namun, suatu Perusahaan Terbuka dapat diambil alih oleh perusahaan lain dan dalam rangka pengambilalihan Perusahaan Tercatat tersebut perlu diperhatikan ketentuan yang terkait.

“Sementara pengambilalihan adalah tindakan baik langsung maupun tidak langsung yang mengakibatkan perubahan pengendali. Terkait dengan adanya informasi rencana Blibli untuk melakukan pengambilalihan atas perusahaan tercatat, kami percaya bahwa hal tersebut merupakan keputusan bisnis para pihak yang tentunya sudah melewati pertimbangan matang,” kata Nyoman kepada wartawan, Jumat (17/9/2021).

Baca juga: Disebut-sebut IPO Tahun Depan, Ini Kata Blibli

Backdoor listing merupakan langkah perusahaan tertutup atau perusahaan yang tidak tercatat di bursa melakukan akuisisi atau pengambilalihan saham perusahaan publik. Seperti diketahui, Blibli bukanlah perusahaan tercatat, sedangkan RANC adalah perusahaan tercatat di bursa.

Dengan kata lain, aksi Blibli melakukan akuisisi saham RANC bisa dikatakan memiliki potensi yang tinggi disebut sebagai backdoor listing, karena akan tercatat di bursa sebagai pemilik saham pengendali, tanpa melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Nyoman mengatakan, pengambilalihan Perusahaan Terbuka mengacu pada POJK No.9/POJK.04/2018, di mana Pengendali adalah pihak yang baik langsung maupun tidak langsung memiliki lebih dari 50 persen saham perusahaan atau mempunyai kemampuan untuk menentukan, baik langsung maupun tidak langsung dengan cara apa pun pengelolaan dan/atau kebijakan perusahaan.

“Harapan kami tentunya, corporate action tersebut dapat memberi dampak baik bagi peningkatan value perusahaan dan juga bagi perkembangan pasar modal Indonesia,” ujar Nyoman.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com