Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Milenial Jangan Buang Waktu, Susi Pudjiastuti Sarankan Bangun Bisnis Saat Pandemi

Kompas.com - 17/09/2021, 17:10 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengimbau generasi milenial untuk tak terlalu berleha-leha dan membuang-buang waktu.

Menurut dia kesuksesan bisa diraih ketika seseorang bisa melihat kesempatan dan momentum yang ada. Momentum ini biasanya tercipta di setiap krisis, termasuk pandemi Covid-19.

"Waktu terus berjalan jadi tidak boleh terlambat cathing up to momentum. Indonesia adalah big country (negara yang besar). Ketika Indonesia menjadi bangsa yang besar, opportunity jadi lebih besar," kata Susi dalam webinar Wealth Wisdom, Jumat (17/9/2021).

Baca juga: Ini Perbedaan Aturan Benih Lobster Era Susi Pudjiastuti hingga Wahyu Trenggono

Susi bilang, krisis memang sulit diprediksi kapan berakhir. Tapi anak muda harus menyadari momentum lebih dini. Momentum tersebut akan terlihat bila krisis disikapi dengan waspada dan asertif.

Dia berpendapat, tidak ada yang salah mulai membangun bisnis di masa pandemi. Sebab di saat seperti ini, banyak pebisnis yang masih takut melakukan ekspansi sehingga bisnisnya bergerak lambat.

Dengan begitu, membangun bisnis sekarang dengan melihat dan merespon momentum akan menghasilkan bisnis yang selangkah lebih cepat.

"Kalau saat ini Anda punya kekuatan, punya sisa tabungan yang tidak mengganggu hari tua, lets to do something. Karena masih banyak yang slowing down sehingga menumbuhkan kesempatan. Tapi tentu butuh orang yang kritis dan agresif," beber Susi.

Salah satu bisnis yang dijalaninya hingga kini, yakni bisnis penerbangan Susi Air, juga tercipta berkat krisis tahun 2004 lalu.

Saat Tsunami melanda Aceh, pesawat kecil milik Susi Pudjiastuti menjadi satu-satunya pesawat yang bisa membantu para relawan keluar dari kawasan Aceh setelah menyalurkan bantuan.

Pesawat perintis itu justru punya kelebihan menjadi sarana transportasi bagi relawan yang wara-wiri ke Aceh. Karena kejadian ini, Susi Air lahir. Tadinya, pesawat tersebut kerap digunakan Susi mengangkut ikan hidup dan lobster yang mau diekspor.

Baca juga: Begini Cerita Susi Pudjiastuti soal Ivermectin

Namun, pengelolaan keuangan adalah faktor paling krusial agar bisnis terus berlangsung. Asal tahu saja, banyak bisnis besar hingga UMKM terpaksa gulung tikar karena tidak memiliki pembukuan dan pengelolaan uang yang benar.

"Bisnis sustain yang pertama harus dikelola dengan benar adalah finance. Karena hampir tidak mungkin melakukan sesuatu, menciptakan ide baru tanpa financing. Jadi ini harus dikelola prudent," pungkas Susi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com