Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Potensi Cuan Bisnis E-Wallet bagi Pemodal Besar

Kompas.com - 17/09/2021, 19:49 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Ia mencontohkan, e-wallet milik BUMN yang saat ini tengah mencoba bertahan, bahkan BUMN yang cukup besar pun dinilai belum mampu mensejajarkan platform tersebut dengan pemain-pemain unggulan di kelasnya.

Baca juga: Beli Bitcoin dkk di Platform Ini Bisa Pakai Dompet Digital

“Kalau pasar memang cukup menarik, tapi apakah semua akan masuk ke segmen ini? Saya rasa itu terlalu dini, karena risiko bakar duitnya gede banget. Sementara platform e-wallet yang dinaungi oleh BUMN yang segitu besarnya saja-pun boleh dikatakan bukan yang terbaik saat ini,” ujar dia.

Para Investor Startup

Sebelumnya, Emtek Group melakukan akuisisi 50 persen atas saham Nusa Satu Inti Artha, atau DOKU, di akhir tahun 2016.

Tak sampai disitu, Emtek Group juga mengakuisisi saham Espay Debit Indonesia Koe (Espay) sebesar 90 persen di tahun 2017. Disusul dengan kerja sama dengan Ant Financial (Alipay) dan meluncurkan aplikasi DANA.

Sementara itu, Group Djarum menjadi investor bagi platform GoPay sejak tahun 2018. Djarum melalui anak usahanya, GDP juga berinvestasi pada platform Kaspay, milik Kaskus. Sementara Lippo merupakan perusahaan dibalik suksesnya platform OVO, namun di tahun 2019 Lippo telah menjual Sebagian saham OVO.

Salim Group, melalui jaringan retail indomaret juga berinvestasi pada iSaku sebagai platform pembayaran di gerai-gerai Indomaret.

Terbaru, emiten otomotif Astra Indonesia, yang merambah dunia e-wallet melalui AstraPay untuk memudahkan ekosistemnya dalam melakukan pembayaran transaksi produk Astra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com