Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Yanti Lidiati dan Ketulusannya Melatih Anak Punk

Kompas.com - 18/09/2021, 09:23 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Dengan begitu, produktivitas ibu-ibu kian meningkat. Selama hampir 5 tahun berdiri, Wanita Mandiri telah mengikuti sekitar 30 pameran, baik nasional maupun internasional.

Belakangan, Wanita Mandiri memperluas bidang usahanya di sektor kuliner dan kerajinan tangan.

Baca juga: Dulu Lahan Rawan Kebakaran, Kini Jadi Pertanian Nanas yang Bawa Cuan

Latih Anak Punk

Di sisi lain, Yanti juga perlahan mulai mengajak anak-anak punk yang kerap nongkrong di Alun-alun Majalaya. Ajakannya tersebut ditangkap seorang anak punk bernama Ayu yang datang ke rumah Yanti dan minta diajarkan menjahit.

“Saya sangat terharu. Mereka punya harapan dan masa depan,” kata Yanti.

Kini anak punk yang dibina Yanti bertambah hingga 25 orang dan lebih dari separuhnya terbilang aktif. Mereka pun kerap berkumpul di gazebo yang dibangun atas bantuan PGE.

Yanti mempunyai program khusus membina anak punk yaitu Wani Robah. Setelah dibina kata Yanti, anak-anak punk yang kerap diidentikkan dengan anak nakal dan sulit diatur kini mulai rajin beribadah.

Awalnya, mereka enggan masuk masjid karena sebagian tubuh mereka dipenuhi tato. “Saya ingatkan mereka, tetaplah beribadah karena Tuhan akan melihat semua niat baik mereka,” ucapnya.

Baca juga: Tips Buka Usaha dengan Modal Kecil

Corporate Secretary PGE, Muhammad Baron mengatakan, pihaknya berupaya mengembangkan kapasitas kelompok yang dibina oleh Yanti.

"Caranya dengan mengadakan pelatihan pengelolaan kewirausahaan, pelatihan marketing, peningkatan kapasitas, dan mendukung promosi produk Wanita Mandiri dengan mengadakan pameran," kata Baron

PGE Area Kamojang juga mendukung kegiatan kejar paket A, B, dan C yang diadakan oleh Yayasan Pendidikan An Nur yang didirikan oleh Tjitjih (Ibunya Yanti) pada 2004. PGE bahkan ikut mendirikan bangunan sekolah untuk membantu mengurangi buta huruf, gaul dengan anak punk dan merangkul Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Sejak tahun 2016, PGE mengembangkan program Sehati Terapi Eduplay untuk anak berkebutuhan khusus di kecamatan Ibun. Sebagai bentuk pengembangan program, PGE bersinergi dengan Yanti sebagai motivator sekaligus pendamping parenting bagi para orang tua yang memiliki ABK.

Baca juga: Mau Buka Usaha? Simak Tips dari Bos Kopi Tuku

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com