Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilema Impor Jagung: Peternak Senang, Petani Meradang

Kompas.com - 18/09/2021, 09:33 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Kompas.com

Dengan perhitungan sederhana, harga telur di pasaran saat ini, per kilogram mencapai Rp 15.000 - Rp 17.000, dari harga normal Rp 21.000.

Baca juga: Dilarang Dijual di Warung, Apa Itu Telur Infertil?

Menurut Sarudin, rata-rata produksi telur per hari mencapai 2 ton. "Dikalikan saja, sekitar Rp 8 juta ruginya," kata Sarudin.

Kerugian ini diperparah dengan tingginya harga pakan. Sarudin menyebutkan, untuk pakan jagung per kilogram mencapai Rp 6.000.

Petani meradang

Sementara itu, petani jagung angkat bicara terkait permintaan Presiden Joko Widodo mengharuskan harga jagung untuk peternak menjadi Rp 4.500 per kilogram.

Kebijakan itu dinilai merugikan petani. Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jember Jumantoro mengatakan, harga tersebut terlalu rendah, sehingga petani tak akan mendapat keuntungan.

Baca juga: Banjir Telur Infertil di Pasar, Peternak Minta Perusahaan Breeding Ditindak Tegas

“Benar-benar membunuh petani,” kata Jumantoro kepada Kompas.com via telepon,.

Jumantoro menyebut, harga jagung di tingkat petani saat ini berada di kisaran Rp 5.000 sampai Rp 5.300 per kilogram. Petani masih bisa mendapat keuntungan jika menjual jagung dengan harga itu.

Jumantoro menyayangkan permintaan Presiden Jokowi menurunkan harga jagung.

“Mbok ya dipikir nasib petani, harga Rp 5.000 itu petani sudah bisa tersenyum,” ujar dia.

Menurut Jumantoro, petani tak mendapat apa-apa jika harga jagung berada di bawah Rp 5.000.
“Harapan kami, pemerintah yang bijaklah,” tutur dia.

Baca juga: Janji Swasembada Daging Sapi 2 Periode Jokowi Ditagih

Ketua HKTI Jember itu menjelaskan, jika harga jagung di tingkat pabrik senilai Rp 4.500 per kilogram, maka pabrik akan membeli jagung petani dengan harga di bawah Rp 4.000.

“Bisa dipastikan itu, karena jalur tata niaga dan distribusi kita dari tangan ke tangan, mata rantai panjang,” kata dia.

Padahal, biaya produksi tanam jagung cukup besar. Pupuk subsidi yang bisa diperoleh petani juga dibatasi.

Sehingga, para petani harus membeli pupuk nonsubsidi dengan harga yang mahal. Saat ini, kata dia, tanaman jagung petani sudah memasuki proses panen.

(Sumber: Kompas.com, Penulis: Kontributor Jember Bagus Supriadi, Kontributor Lampung Tri Purna Jaya | Editor: Dheri Agriesta, Abba Gabrillin)

Baca juga: Teliti Sebelum Beli, Ini Cara Bedakan Ayam Kampung Asli dan Ayam Joper

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Kompas.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com