Seperti diketahui, Singapura sebelumnya merupakan negara tujuan bagi REITs atau perwalian investasi real estat.
Namun kini, negara tersebut sedang berjuang untuk menarik minat perusahaan teknologi besar untuk mencatatkan saham di kawasan tersebut.
Pasalnya kini, perusahaan teknologi adalah sedang menjadi penarik minat investor terbesar di pasar global.
Baca juga: Baru Melantai di Bursa, Saham Perusahaan Komputer Zyrex Langsung Auto Reject
"Memang ada perusahaan teknologi yang datang, seperti Nanofilm. Namun kami ingin melihat lebih banyak yang seperti mereka, ujar Chief Executive Bursa Singapura Loh Boon Chye.
Untuk diketahui, Bursa saham Singapura telah mengungguli banyak rekan regionalnya tahun ini, dengan indeks acuan Straits Times naik sekitar 7,8 persen pada penutupan Kamis (16/9/2021) kemarin.
Namun, tren penawaran umum perdana di Bursa Singapura tak begitu menarik di banding bursa saham lain di kawasan.
Pada paruh pertama tahun ini, Singapura hanya menarik tiga IPO yang menghasilkan 200 juta dollar AS, sementara bila dibandingkan dengan bursa lain yang sesama pusat keuangan, Singapura tertinggal jauh.
Pada saat yang sama, bursa saham Hong Kong memiliki 46 pencatatan saham dengan total dana yang berhasil dikumpulkan sebesar 27,4 miliar dollar AS.
Baca juga: BEI Respons Potensi Blibli Lakukan Backdoor Listing di Bursa
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.