Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan-perusahaan Raksasa Dikabarkan Akan Tinggalkan Vietnam, Ini Alasannya

Kompas.com - 18/09/2021, 15:02 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan-perusahaan raksasa yang menempatkan pabrik produksinya di Vietnam tengah kebingungan, menyusul terus diperpanjangnya pelaksanaan pembatasan aktivitas masyarakat guna menekan penyebaran Covid-19 di negara tersebut.

Hasil riset yang dilakukan oleh BTIG menunjukan, pembatasan pergerakan di Vietnam menimbulkan masalah serius terkait produksi berbagai produk, khususnya sepatu, milik sejumlah perusahaan raksasa, seperti Nike, Tapestry, Under Armour, Columbia Sportswear, dan Lululemon.

Permasalahan produksi berpotensi menimbulkan kekurangan stok dari permintaan yang telah ditentukan atau backlog. Meskipun belum terlalu terlihat pada kuartal III-2021, dampak dari backlog akan mulai terlihat pada musim liburan yang jatuh pada kuartal IV-2021 atau kuartal I-2022.

Baca juga: 5 Ide Bisnis Online untuk Mencetak Uang di Masa Pandemi

"Banyak merek secara proaktif menghentikan pesanan produksi sebagai antisipasi dari kendala kapasitas dan baclog setelah pabrik kembali beroperasi pasca lockdown," kata analis BTIG Camilo Lyon, dikutip CNBC, Sabtu (18/9/2021).

"Banyak merek besar yang telah pindah atau tengah mencoba memindahkan produksinya ke negara lain," sambungnya.

BTIG juga menemukan, produksi biasanya hanya memakan waktu 3 bulan untuk produksi di sebagian Asia, namun kini waktu yang dibutuhkan 12 pekan lebih lama akibat dari backlog yang terjadi.

"Mungkin butuh waktu 5 sampai 6 bulan untuk pabrik dapat beroperasi kembali secara normal pasca lockdown. Ini termasuk 4 sampai 5 minggu keterlambatan dalam menerima bahan baku dan 8 minggu lagi bagi sebuah pabrik untuk mengerjakan backlog produksinya," tutur Lyon.

Sebagai informasi, pada Senin (13/9/2021), pihak berwenang mengumumkan perpanjangan dua minggu pembatasan di Kota Ho Chi Minh, pusat bisnis Vietnam.

Saat ini, para pelaku usaha masih menunggu perubahan dampak dari pembatasan tersebut terhadap aktivitas manufaktur.

Baca juga: 10 Saham Paling Diburu Investor Asing dalam Sepekan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Whats New
Anggota DPR Minta Gedung Parlemen di IKN Dibangun Paling Akhir, Ini Kata OIKN

Anggota DPR Minta Gedung Parlemen di IKN Dibangun Paling Akhir, Ini Kata OIKN

Whats New
Jokowi Mau Impor Beras Lagi, Kali Ini dari Kamboja

Jokowi Mau Impor Beras Lagi, Kali Ini dari Kamboja

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com