“Ini tentunya menjadi salah satu tujuan utama agar kita bisa memiliki integrasi pelabuhan yang berskala global dan bisa bersaing di global,” katanya.
Direktur Utama Pelindo II Arif Suhartono menjelaskan, sejumlah strategi telah disiapkan untuk mewujudkan visi Pelindo sebagai salah satu operator terbesar dunia. Pertama, setelah merger Pelindo akan melakukan sejumlah transformasi yang meliputi peningkatan standar kualitas operasional pelabuhan melalui pemanfaatan teknologi digital.
Kemudian, dengan peningkatan kualitas layanan berbasis pelanggan (customer centric). Selain itu, dengan pengembangan suistainable ports dan persiapan ekspansi regional.
Baca juga: Pelindo I-IV Gabung Jadi Satu Perusahaan, Nilai Aset Capai Rp 112 Triliun
Tidak hanya itu, Pelindo juga akan melakukan penguatan ekosistem logistik melalui peningkatkan kerja sama dengan industri logistik. Lalu melakukan efisiensi supply chain maritim dengan memperluas jaringan pelabuhan, serta meningkatkan nilai perusahaan dengan penguatan struktur keuangan dan pengelolaan aset yang optimal.
“Pelindo ke depannya akan memiliki kontrol dan kendali strategis yang lebih baik. Pengembangan perencanaan akan menjadi lebih holistik untuk jaringan pelabuhan, yang akhirnya akan menurunkan biaya logistik,” ujar Arif.
Selain itu, untuk memantapkan posisi Pelindo sebagai operator pelabuhan kelas dunia, nantinya juga akan dibentuk empat subholding yang terdiri dari peti kemas, non-peti kemas, logistics & hinterland development, marine, serta equipment & port services.
“Pemfokusan klaster-klaster bisnis akan meningkatkan kapabilitas dan keahlian yang berdampak pada peningkatan kepuasan pelanggan melalui kualitas layanan yang lebih baik,” kata Arif.
Dongkrak pertumbuhan ekonomi daerah
Integrasi ini juga diproyeksi bakal turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi, baik di level daerah, maupun nasional.
Pada level daerah, integrasi antar pelabuhan diyakini mempermudah pengembangan kawasan industri dan ekonomi khusus di sekitar pelabuhan di daerah-daerah, sehingga mendorong peningkatan konektivitas hinterland yang akan berdampak pada meningkatnya volume ekspor-impor dan trafik pelabuhan.
Sementara secara nasional, integrasi yang bakal menekan biaya logistik akan mendorong distribusi barang dan jasa antar wilayah, yang nantinya berpotensi menciptakaninvestasi-investasi baru, daj pada akhirnya tenaga kerja bakal terserap lebih banyak.
“Dengan demikian selain berkontribusi positif pada perekonomian nasional, integrasi juga merangsang pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah," ucap Prasetyadi.
Baca juga: Merger 4 BUMN Pelabuhan, Pelindo Bakal Jadi Operator Peti Kemas Terbesar ke-8 di Dunia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.