Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah dan IHSG Merah, Asing Lepas BBNI, BMRI, dan HMSP

Kompas.com - 20/09/2021, 12:38 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pada penutupan sesi I perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada Senin (20/9/2021).

Demikian juga dengan mata uang garuda di pasar spot yang melemah.

Melansir RTI, pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG berada pada posisi 6.061,4 atau turun 1,17 persen (71,84 poin) dibandingkan penutupan sebelumnya di level 6.133,24.

Baca juga: Mengawali Pekan, IHSG dan Rupiah Bergerak di Zona Merah

Aksi jual bersih asing tercatat Rp 32,13 miliar di seluruh pasar.

Sementara itu, terdapat 132 saham yang hijau, 385 saham merah dan 139 saham lainya stagnan. Jumlah transaksi siang ini mencapai Rp 6,45 triliun dengan volume 16,7 miliar saham.

Siang ini, Bank Negara Indonesia (BBNI) catatkan aksi jual tertinggi Rp 21,8 miliar. BBNI siang ini terkoreksi 2,8 persen di level Rp 5.150 per saham. Adapun volume perdagangan BBNI mencapai 11,2 juta saham dengan total transaksi Rp 58 miliar.

Net sell asing tertinggi juga dicatatkan oleh Bank Mandiri (BMRI) sebesar Rp 18,6 miliar. BMRI siang ini melemah 1,6 persen di level Rp 5.950 per saham. BMRI mecatatkan total transaksi Rp 73,2 miliar dengan volume 12,2 juta saham.

HM Sampoerna (HMSP) juga catatkan aksi jual bersih tertinggi selanjutnya, sebesar Rp 12 miliar. HMSP terperosok 1,5 persen di level Rp 955 per saham. Total transaksi HMSP siang ini mencapai Rp 21,5 miliar dengan volume 22,4 juta saham.

Baca juga: Partial Delisting, Bank KB Bukopin Hapus Saham Bosowa dan Kopkapindo

Aksi beli bersih tertinggi siang ini antara lain Bank Central Asia (BBCA) dan Telkom Indonesia (TLKM) masing-masing sebesar Rp 37,6 miliar dan Rp 33,6 miliar.

BBCA siang ini melemah menguat 0,54 persen di level Rp 32.775 per saham, sementara TLKM terkoreksi 0,85 persen di level Rp 3.500 per saham.

Losers siang ini antara lain, Matahari Putra Prima (MPPA) yang anjlok 3,45 persen di level Rp 980 per saham, Astra International (ASII) juga terperosok 3,23 persen di level Rp 5.250 per saham, dan Aneka Tambang (ANTM) di level Rp 2.340 per saham atau terkoreksi 2,5 persen.

Gainers siang ini antara lain, Bank KB Bukopin (BBKP) yang melesat 6,25 persen di level 472 per saham, Adi Sarana Armada (ASSA) yang melejit 6,25 persen di level Rp 3.400 per saham, kemudian Tower Bersama Infrastructure (TBIG) yang naik 3,34 persen di level Rp 3.090 per saham.

Bursa asia siang ini merah dengan penurunan indeks Strait Times Singapura 0,4 persen, dan Hang Seng Hong Kong yang anjlok 3,54 persen.

Baca juga: Saham Teknologi dan Potensinya di Masa Depan

Berdasarkan Bloomberg, rupiah pada tengah siang ini bergerak negatif. Pukul 11.05 WIB mata uang garuda melemah di level Rp 14.258 per dollar AS atau turun 35 poin (0,25 persen) dibanding sebelumnya Rp 14.223 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com