Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akuisisi Fertin Pharma, Philip Morris Kembangkan Produk Kesehatan dan Perawatan Diri

Kompas.com - 20/09/2021, 13:29 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comPhilip Morris International Inc, mengumumkan telah menyelesaikan proses akuisisi produsen produk farmasi Fertin Pharma A/S (Fertin Pharma) pada (15/9/2021) senilai sekitar 820 juta dollar AS atau Rp 11,6 triliun (kurs Rp 14.250 per dollar AS).

Chief Executive Officer PMI Jacek Olczak menyatakan, PMI tengah membangun produk-produk bebas asap dengan tujuan secara bertahap menggantikan rokok dan mengembangkan bisnis jangka panjang yang meliputi bidang-bidang non-tembakau seperti lini produk perawatan diri dan kesehatan.

Baca juga: Akuisisi Fertin Pharma Rp 12 Triliun, Philip Morris Terus Kembangkan Produk Bebas Asap

Jacek menyambut kontribusi-kontribusi yang bisa diberikan Fertin Pharma berserta jajaran manajemen dan seluruh pegawainya bagi PMI.

“Masa depan PMI ada pada bidang kesehatan, sains, teknologi dan praktik-praktik bisnis berkelanjutan untuk memberikan berbagai produk inovatif dan solusi untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan menciptakan dampak positif bagi masyarakat yang selaras dengan visi ini dan akan menjadi bagian penting dari masa depan kami,” kata Jacek dalam siaran pers, Senin (20/9/2021).

Chief Executive Officer Fertin Pharma, Peter Halling menyambut baik PMI dan menyebutnya sebagai babak baru bagi Fertin Pharma.

Dia bilang, dengan menjadi bagian dari transformasi PMI, Fertin akan memiliki posisi unik untuk terus berinovasi, tumbuh, dan melayani pelanggan sebagai perusahaan manufaktur dan pengembangan berbasis kontrak (CDMO).

Baca juga: Rencana Kenaikan Tarif Cukai Rokok Bikin Pelaku Industri Tembakau Was-was

“Guna mewujudkan visi kami untuk memungkinkan orang-orang menjalani hidup yang lebih sehat. Komitmen bersama kami terhadap sains dan inovasi yang berpusat pada konsumen, adalah dasar yang kuat untuk masa depan bersama yang sukses,” jelas Peter.

Dengan penambahan teknologi canggih dan kemampuan dari tenaga kerja terampil, Fertin Pharma akan memberikan PMI kecepatan dan skala produksi produk-produk penghantaran oral yang berbeda dan inovatif.

Hal ini mendukung target perusahaan pada tahun 2025 untuk menghasilkan lebih dari 50 persen total pendapatan bersihnya dari produk bebas asap dan setidaknya 1 miliar dollar AS pendapatan bersih dari portofolio produk di luar nikotin.

Dengan pengetahuan mendalam Fertin Pharma, PMI berencana untuk mempercepat kehadirannya dalam kategori modern oral yang berkembang pesat, melalui berbagai produk bebas asap seperti kantong nikotin (nicotine pouch) yang dapat membantu lebih banyak perokok beralih ke alternatif yang lebih baik dan berhenti merokok.

Baca juga: Kemenkes Dukung Tarif Cukai Tembakau Disederhanakan untuk Manfaat JKN BPJS Kesehatan

Selain itu, platform penghantaran oral Fertin Pharma akan melengkapi keahlian inhalasi PMI dan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan produk-produk kesehatan dan perawatan diri.

Saat ini, Fertin Pharma memiliki lebih dari 850 karyawan dan beroperasi di Denmark, Kanada, dan India.

Fertin Pharma adalah perusahaan manufaktur dan pengembangan berbasis kontrak (CDMO), dengan spesialisasi pada penelitian, pengembangan, dan produksi permen karet (gums), kantong (pouch), tablet cair, dan sistem oral padat lainnya untuk penghantaran bahan aktif termasuk nikotin dan merupakan produsen terkemuka solusi Terapi Penggantian Nikotin (Nicotine Replacement Therapy/NRT).

Pada tahun 2020, Fertin Pharma menghasilkan pendapatan bersih sebesar 160 juta dollar AS.

Baca juga: Minta Pemerintah Lindungi Pekerja Tembakau, Bos HMSP Berharap Tarif Cukai Tak Naik

Fertin Pharma nantinya akan beroperasi sebagai anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh PMI.

Adapun dampak dari akuisisi ini diperkirakan akan berpengaruh pada laba per saham dilusian (diluted EPS) yang disesuaikan untuk tahun 2021 tidak material.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com