Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jannus TH Siahaan
Doktor Sosiologi

Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran. Pengamat sosial dan kebijakan publik. Peneliti di Indonesian Initiative for Sustainable Mining (IISM). Pernah berprofesi sebagai Wartawan dan bekerja di industri pertambangan.

Menilik Peluang Sejahtera dari Ekspor Ikan Nila

Kompas.com - 20/09/2021, 17:20 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Jadi budidaya ikan nila tidak saja bisa menjadi penopang ketahanan pangan keluarga, tapi juga bisa menjadi kontributor lapangan pekerjaan bagi anak-anak muda di daerah, di era sulit lapangan pekerjaan seperti saat ini.

Dengan kata lain, dengan budidaya ikan nila, anak muda bisa lebih produktif dan meraih pendapatan yang lebih banyak, tanpa merepotkan keluarga dan orang tua.

Komoditas ekspor

Cerita ikan nila belum selesai sampai di sana. Telisik demi telisik, ikan nila juga menjadi komoditas ekspor nasional. Tak tanggung-tanggung, ekspornya ke Amerika. Artinya apa?

Artinya ikan nila tidak saja berperan di kancah nasional alias jago kandang, tapi juga di kancah internasional dan berpeluang menjadi "champion" ekspor nasional jika ditata dengan baik oleh otoritas terkait berdasarkan kebijakan yang tepat.

Data menunjukkan, dalam beberapa tahun terakhir, komoditas ikan nila semakin diminati pasar dunia.

Meskipun secara kuantitas masih terbilang sedang, prospek ekspor komoditas perikanan yang satu ini sangatlah cerah. Dunia pun nampaknya menyukai ikan nila, sama seperti kita di Indonesia.

Baca juga: Selain Lele, Berikut Cara Budi Daya Ikan Nila dan Gurame dalam Ember

Berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik Indonesa, volume ekspor ikan nila tahun 2020 mencapai 12,29 ribu ton dengan nilai ekspor mencapai 78,44 juta dolar AS.

Sementara secara keseluruhan, dari data Kementerian Kelautan dan Perikanan, total ekspor perikanan RI mencapai 5,2 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 72,8 triliun sepanjang 2020.

Dari nilai ekspor tersebut, 4,84 miliar dolar AS merupakan ekspor ikan konsumsi. Secara volume ekspor mencapai 1,26 juta ton.

Salah satu korporasi yang sukses dalam usaha budidaya ikan nila untuk pasar ekspor adalah Aquafarm Nusantara (Regal Spring Group) yang beroperasi di Danau Toba.

Pada 2019, Aquafarm tercatat telah mengekspor 1.600 ton Naturally Better Tilapia ke Amerika Serikat, Eropa, Australia dan Kanada, dan juga melakukan penjualan di dalam negeri sebanyak 3.381 ton.

Pada 2020, meski pandemik, Aquafarm masih berhasil mencatatkan ekspor 12,479 ton dengan nominal 78.500.000 dolar AS.

Sementara itu, dari Januari hingga Juni 2021 ini, sudah tercatat 5.170 ton dengan nominal  29.923.000 dolar AS.

Dari sisi tenaga kerja, Aquafarm mempekerjakan lebih dari 600 karyawan di Jawa dan sekitar 4.000 karyawan di Sumatera Utara, yang mayoritas adalah masyarakat di sekitar lokasi perusahaan.

Bahkan, ekspor ikan nila dari Aquafarm (Regal Springs) mendominasi segmen premium frozen nila di Amerika dengan pangsa pasar 89 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com