KOMPAS.com – Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Bambang Pamudji mengatakan, saat ini pihaknya tengah mendorong program klaster pangan lokal dan diversifikasi pangan.
Hal itu, kata dia, diwujudkan melalui program pekarangan pangan lestari dan food estate yang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia.
“Kami juga berupaya menjaga ketersediaan pangan dengan memberi stimulus relaksasi kredit usaha rakyat (KUR) serta mempercepat bantuan sarana dan prasarana produktivitas,” terang Bambang, dikutip dari keterangan tertulis resminya, Selasa (21/9/2021).
Selain itu, ia melanjutkan, Kementan juga turut membantu petani mengangkut pangan dari daerah surplus ke daerah defisit dan bekerja sama dengan sejumlah penyedia jasa.
Baca juga: Bantu Jaga Produktivitas Petani di Jatim, Kementan Bangun Bengkel Keliling Alsintan
“Semua dana dari aktivitas tersebut sudah masuk ke dalam anggaran subsidi kami,” terangnya.
Ia mengatakan, pihaknya bahkan memiliki langkah cepat yang bisa dilakukan pertanian Indonesia dalam menjalani aktivitas produksi pascapandemi Covid-19. Program ini dinamai “Lima Cara Bertindak” atau 5CB.
“Hasilnya, nilai tukar petani (NTP) mencapai 103,48 atau naik 1,16 persen jika dibandingkan Juli 2020. Jadi, sejak Juni 2020, NTP dan nilai tukar usaha petani (NTUP) mengalami kondisi baik. Kemudian ekspor kita naik dan impor turun,” papar Bambang.
Sementara itu, ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bustanul Arifin menegaskan pentingnya menjaga sektor pertanian agar tetap produktif dan kontributif terhadap perbaikan ekonomi nasional.
Baca juga: Kementan Dukung Petani Simalungun Bangun Irigasi Pertanian
“Pertanian bisa dikatakan sebagai bantalan resesi karena ketika semua sektor terperosok akibat pandemi Covid-19, sektor pertanian tumbuh positif dan berkembang secara baik. Untuk itu perlu kita jaga,” ujar Arifin.
Hal tersebut disampaikan Arifin saat menghadiri diskusi Indef berjudul “Pertanian Bantalan Resesi” yang digelar melalui format webinar, Senin (20/9/2021).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.