Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 3,5 Persen

Kompas.com - 21/09/2021, 14:45 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan BI 7 days (reserve) repo rate (BI-7DRR) di level 3,50 persen. Ini menjadi kali ke-7 secara berturut-turut bank sentral mempertahankan suku bunga acuannya.

Keputusan ditetapkan sebagai hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 20-21 September 2021.

BI juga pertahankan suku bunga deposit facility sebesar 2,75 persen dan suku bunga lending facility sebesar 4,25 persen.

Baca juga: Gubernur BI: Kenaikan Suku Bunga Acuan Kemungkinan di Akhir 2022

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, keputusan ini konsisten dengan perkiraan inflasi yang tetap rendah, stabilitas nilai tukar rupiah yang terjaga, dan memperkuat pemulihan ekonomi nasional.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indoensia pada 20 dan 21 September 2021 memutuskan untuk mempertahankan BI 7 day reverse repo rate sebesar 3,5 persen," kata Perry dalam konferensi pers pengumuman RDG Juli 2021 secara virtual, Selasa (21/9/2021).

"Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan, di tengah perkiraan inflasi yang rendah, dan juga upaya mendukung pertumbuhan ekonomi," tambahnya.

Perry melaporkan beberapa indikator yang mendorong penahanan suku bunga acuan.

Indikator pertama yakni neraca pembayaran yang menunjukan kondisi kinerja yang baik, sehingga mendukung ketahanan eksternal ekonomi nasional.

Kinerja transaksi berjalan diproyeksi bakal terus membaik, selaras dengan surplus neraca perdagangan yang berlanjut.

Tercatat pada Agustus 2021, Indonesia membukukan surplus neraca perdagangan sebesar 4,7 miliar dollar AS. Ini menjadi yang tertinggi sejak Desember 2006 dan bulan ke-16 secara berturut-turut, RI mencatatkan surplus meraca dagang.

"Terutama dipengaruhi peningkatan ekspor komoditas utama, seperti CPO, batu bara, besi dan baja, serta bijih logam, di tengah kenaikan impor, sering dengan perbaikan ekonomi domestik," ujar Perry.

Baca juga: The Fed Proyeksi Kenaikan Suku Bunga di 2023, Harga Bitcoin Melemah

Selain itu, arus modal asing masih mengalir ke Indonesia hingga September. Bank sentral mencatat, net inflows sebesar 1,5 miliar dollar AS sampai hingga 17 September 2021.

Lalu, posisi cadangan devisa pada akhir Agustus 2021 meningkat menjadi sebesar 144,8 miliar dollar AS atau setara dengan pembiayaan 9,1 bulan impor atau 8,7 bulan pembiayaan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

"Ke depan defisit transaksi berjalan pada neraca pembayaran Indonesia pada tahun 2021 diperkirakan akan tetap rendah di kisaran 0,6 sampai 1,4 persen dari produk domestik bruto," kata Perry.

Kemudian, BI mencatat pergererakan nilai tukar rupiah relatif terkendali. Ini terefleksikan dengan penguatan nilai tukar rupiah pada 20 September 2021 sebesar 0,94 persen secara rerata dan 0,18 persen secara point to point dibandingkan posisi akhir Agustus 2021.

"Penguatan nilai tukar rupiah, didorong oleh persepsi positif teradap prospepk perbaikan ekonomi domestik, terjaganya valas domestik, dan langkah-langkah stabilisasi yang terus ditempuh Bank Indonesia,” ujar Perry.

Terakhir, indeks harga konsumen (IHK) dinilai tetap terkendali. Tercatat pada Agustus 2021 terjadi inflasi sebesar 0,03 persen secara month to month dan 1,59 persen secara year on year.

"Inflasi inti terjaga rendah sejalan dengan belum kuatnya permintaan domestik, terjaganya nilai tukar rupiah, dan konsistensi kebijakan Bank Indonesia," ucap Perry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com