Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

KTNA Jadi Mitra dan Pelopor Pertanian Modern, Kementan Berikan Apresiasi

Kompas.com - 21/09/2021, 14:49 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Humas) dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri menjelaskan, Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) telah menjadi mitra pemerintah dan pelopor penggerak sektor pertanian modern.

"Selama ini KTNA memiliki peran yang penting, sebab banyak pelaku usaha dan praktisi sektor pertanian di dalamnya," ujar Kuntoro dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (21/9/2021).

Mewakili Kementan, ia juga berharap KTNA mampu mencetak lebih banyak generasi muda pertanian yang berkualitas dan berkemampuan tinggi.

“Kami berharap KTNA mengawal program pemerintah yang saat ini fokus pada peningkatan kesejahteraan petani, produksi melalui sentuhan teknologi dan mekanisasi, serta regenerasi petani,” harapnya.

Tak hanya itu, Kuntoro turut menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kerja sama KTNA dengan Kementan untuk membangun sektor pertanian Indonesia.

Baca juga: Lakukan Pertanian Pascapandemi, Kementan Dorong Program Klaster Pangan Lokal

"Selamat juga atas terselenggaranya Rembug Paripurna KTNA yang secara khusus disusun untuk mengawal dan menjaga kebangkitan sektor pertanian," ucap dia.

Sebagai informasi, pernyataan tersebut disampaikan Kuntoro saat menghadiri Rembug Paripurna KTNA di Jakarta, Senin (20/9/2021).

KTNA sendiri merupakan organisasi petani yang dibentuk pada 1971 di Cihea, Cianjur, Jawa Barat (Jabar).

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) KTNA Nasional Sofyan memaparkan, Rembug Paripurna KTNA merupakan penyegaran dan pergantian jajaran pengurus baru untuk periode lima tahun ke depan.

“Pergantian ini diharapkan mampu memotivasi semangat para petani dan nelayan untuk tetap berproduksi dan tetap bersinergi dengan para penyuluh di lapangan,” tuturnya.

Baca juga: Per 20 September 2021, Realisasi KUR Pertanian Capai Rp 56,3 Triliun

Menurut Sofyan, pergantian pengurus menjadi kedaulatan tertinggi organisasi untuk menyusun program strategis KTNA lima tahun ke depan.

Ia menjelaskan, secara teknis, pergantian pengurus dipilih secara berjenjang, mulai dari tingkat desa atau kelurahan, kecamatan, kabupaten atau kota, provinsi, hingga nasional.

“Yang pasti (melalui Rembug Paripurna KTNA) kami ingin membantu pemerintah dalam menyukseskan pembangunan pertanian Indonesia,” katanya.

Sofyan berharap KTNA dapat melahirkan banyak sumber daya manusia (SDM) muda berkualitas, cerdas, dan memiliki kemampuan dalam membangun pertanian yang maju, mandiri, dan modern.

“Anak muda harus bisa memanfaatkan kemajuan teknologi dan menghasilkan program kerja yang bisa sejalan dengan kebijakan pemerintah, khususnya di lingkup Kementan,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com