Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Bayar Utang Tak Jelas, Evergrande Tetap Yakin Bisa Keluar dari Krisis

Kompas.com - 22/09/2021, 13:46 WIB
Mutia Fauzia

Penulis

Sumber CNN


BEIJING, KOMPAS.com - Chairman Evergrande yakin perusahaan properti raksasa asal China tersebut mampu keluar dari krisis likuiditas yang saat ini sedang dihadapi.

Dilansir dari CNN, Rabu (22/9/2021), Chairman Evergrande Xu Jiayin dalam sebuah surat yang dipublikasikan untuk karyawan berjanji perusahaan tersebut bakal keluar dari 'kegelapan' atau krisis yang disebabkan oleh tumpukan utang perusahaan selama bertahun-tahun.

Di sisi lain, ia juga mengakui Evergrande Group saat ini tengah menghadapi krisis yang tak terduga.

Namun demikian, masih belum ada penjelasan lebih lanjut mengenai proses penyelesaian krisis utang yang dihadapi oleh Evergrande.

Hingga saat ini informasi mengenai proses penyelesaian krisis Evergrande baik dari pemerintah maupun pemerintah China masih sangat terbatas.

Baca juga: Gubernur BI Beberkan Dampak Krisis Evergrande ke Indonesia

Hal itu menyebabkan ketidakpastian bagi investor di pasar global yang mengkhawatirkan risiko sektor properti di China kolaps dan berpengaruh terhadap ekonomi global.

"Saya yakin seiring dengan upaya dan kerja keras bersama dari para pemimpin dan karyawan, Evergrande mampu keluar dari krisis secepat mungkin," tulis dia dalam surat yang dipublikasikan oleh Paper, surat kabar pemerintah China.

Xu pun menambahkan, menurutnya perusahaan mampu mempercepat proses kerja dan produksi usai menyelesaikan krisis.

Meski demikian, dalam surat tersebut, Xu tak menyebutkan upaya mengenai pembayaran bunga utang yang jatuh tempo pekan ini.

Harga saham Evergrande anjlok 7 persen pada perdagangan Selasa (21/9/2021) kemarin.
Pada perdagangan sehari sebelumnya, harga saham Evergrande merosot 10 persen.

Secara keseluruhan, utang yang jatuh tempo pada hari Kamis (23/9/2021) ini sebesar lebih dari 100 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,42 triliun (kurs Rp 14.200).

Namun, masih belum jelas seberapa besar kemampuan Evergrande untuk membayar utang tersebut.

Evergrande saat ini adalah perusahaan properti dengan utang terbesar di China. Secara keseluruhan, utang Evergrande mencapai 300 miliar dollar AS atau Rp 4.260 triliun.

Baca juga: Alami Krisis Likuiditas, Evergrande Sampai Utang ke Karyawan

Pekan lalu saja, perusahaan telah memberi peringatan sebanyak dua kali mengenai risiko gagal bayar yang mungkin terjadi bila mereka tak mampu mendapatkan penghasilan secara cepat.

Meski risiko krisis Evergrande kian terasa di pasar keuangan, namun pemerintah China hingga saat ini cenderung menahan untuk memberi komentar.

Hal tersebut menjadi salah satu sumber utama ketidakpastian yang terjadi di pasar global.

Ekonom Macquaire Group Larry Hu dan Xinyu Ji dalam sebuah laporan menuliskan, sikap pemerintah China saat ini merupakan bentuk kehati-hatian.

Pemerintah cenderung ingin mencegah pengambilan risiko yang berlebihan dari pengembang properti seperti Evergrande.

Di sisi lain, regulator juga ingin menjaga stabilitas dari sektor properti.

UBS memperkirakan, Evergrande sendiri memegang sekitar 6,5 persen dari total utang yang dipegang oleh sektor properti negara tersebut.

"Dengan demikian, pembuat kebijakan akan memilih untuk menunggu terlebih dahulu, kemudian melangkah kemudian untuk memastikan restrukturisasi utang yang teratur," tulis Hu dan Ji.

Baca juga: Ragam Tingkah Pengemplang BLBI, Tak Penuhi Panggilan hingga Mengaku Tak Punya Utang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com