Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agustus 2021, Defisit APBN Tembus Rp 383,2 Triliun

Kompas.com - 23/09/2021, 12:02 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan, defisit APBN mencapai Rp 383,2 triliun hingga akhir Agustus tahun 2021.

Defisit tersebut setara dengan 2,32 persen dari PDB. Realisasi defisit ini masih lebih rendah dari target pemerintah tahun 2021 sebesar 5,7 persen dari PDB.

"Posisi APBN pada Agustus adalah defisit dalam APBN kita adalah Rp 383,2 triliun atau 2,32 persen dari PDB. Jangan lupa bahwa di UU APBN, defisit itu di 5,7 persen dari GDP. Primary balance kita di Rp 170 triliun," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (23/9/2021).

Baca juga: Sri Mulyani Waspadai Dampak Evergrande karena Bisa Pengaruhi Ekspor RI

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengungkapkan, defisit anggaran terjadi lantaran belanja negara lebih besar dibanding pendapatan negara. Meski, seluruh komponen pendapatan negara sudah berada pada zona hijau dan membaik sejak semester I 2021.

Pendapatan Negara

Wanita yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Indonesia (IAEI) ini menjelaskan, pendapatan negara sampai Agustus 2021 mencapai Rp 1.177,6 triliun dari target APBN Rp 1.743,6 triliun.

Pendapatan negara sudah mencapai 67,5 persen terhadap target APBN atau tumbuh 13,9 persen dibanding periode yang tahun lalu (year on year/yoy). Sri Mulyani menjelaskan, pertumbuhan penerimaan negara ditopang oleh realisasi positif dari pajak, bea cukai, maupun PNBP.

Penerimaan negara dari sisi pajak sudah mencapai Rp 741,3 triliun atau 60,3 persen dari target UU APBN 2021 yang sebesar Rp 1.229,6 triliun. Pajak tersebut meningkat 9,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

"Untuk pajak terjadi kenaikan yang cukup baik. Inilah yang memberikan bacaan positif dari penerimaan pajak yang membaik dari situasi tahun lalu. Kita lihat sejak kuartal II 2021 bulan Juli menggambarkan masih resilience meski tertahan oleh Delta," ucap Sri Mulyani.

Penerimaan bea dan cukai juga meningkat 30,4 persen mencapai Rp 158 triliun. Di bulan sebelumnya, penerimaan dari bea dan cukai mencapai Rp 141,2 triliun. Capaian ini sudah 73,5 persen dari pagu anggaran Rp 215 triliun.

Baca juga: Perdagangan RI dengan AS Surplus, tetapi Masih Defisit dengan China di Agustus 2021

Sementara itu, PNBP meningkat 19,6 persen mencapai Rp 277,7 triliun. Angka ini sudah 93,1 persen dari pagu Rp 298,2 triliun.

"Bea cukai masih menunjukkan perbaikan terutama didukung oleh penerimaan bea keluar kita, realisasinya Rp 158 triliun dari target Rp 215 triliun atau 73,5 persen," beber Sri Mulyani.

Belanja Negara

Wanita yang akrab disapa Ani ini mengungkap, belanja negara hingga semester I 2021 mencapai Rp 1.560,8 triliun dibanding bulan sebelumnya Rp 1.368 triliun. Realisasinya naik 1,5 persen dibanding tahun lalu (year on year/yoy). Angkanya setara dengan 56,8 persen dari target Rp 2.750 triliun.

Jika dirinci, belanja pemerintah pusat sudah mencapai Rp 1.087,9 triliun atau 55,7 persen dari pagu Rp 1.954,5 triliun. Realisasi ini naik sebesar 10,9 persen secara tahunan (yoy).

Belanja pemerintah pusat Rp 1.087,9 triliun terdiri dari belanja K/L Rp 628,6 triliun atau 60,9 persen dari pagu Rp 1.032 triliun dan belanja non K/L Rp 459,3 triliun atau 49,8 persen dari pagu Rp 922,6 triliun.

"Kenaikan belanja disebabkan karena pemerintah memberikan bantuan kepada masyarakat maupun dunia usaha. Tapi belanja non K/L -0,9 persen (yoy) terutama karena THR pensiun dan subsidi energi," ucap Ani.

Sementara itu, transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) mencapai Rp 472,9 triliun atau turun 15,2 persen. TKDD terdiri dari transfer ke daerah Rp 429,2 triliun atau -15 persen dan dana desa Rp 43,7 triliun atau -17 persen.

"Komponen yang masih tumbuh positif dari TKDD adalah Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik, tumbuh 0,1 persen. Terdapat 52 daerah yang belum memenuhi syarat salur untuk DAU dan 118 daerah untuk DBH," jelas Ani.

Adapun pembiayaan sudah terealisasi Rp 528,9 triliun atau 52,6 persen dari pagu Rp 1.006,4 triliun. Pembiayaan anggaran ini -20,6 persen (yoy)

"Kalau pembiayaan untuk investasi meningkat, dari target Rp 187,1 triliun di mana Rp 61,8 triliun sudah realisasi atau 33,5 persen," pungkas Ani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com