Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Gernas BBI dan Penanganan Covid-19 Baik, Luhut: Itu karena Leadership Presiden yang Kuat

Kompas.com - 23/09/2021, 13:04 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) semakin baik, hal itu tak lepas dari kekuatan kepemimpinan nasional. Begitu pula dengan penanganan Covid-19 yang menurutnya mulai berhasil diatasi.

"Menurut saya baik sekali, saya pikir tidak bisa dipungkiri kekuatan leadership dari kepemimpinan nasional. Karena tanpa umbrella yang kuat kita tidak mungkin bekerja seperti ini. Itu harus dipegang satu. Ini juga buat kita semua pembelajaran bagaimana pemimpin memberikan contoh," katanya secara virtual dalam Pembukaan Puncak Karya Kreatif Indonesia, Kamis (23/9/2021).

"Jadi lead a by sample itu saya kira satu kunci yang penting diikuti oleh semua sesuai kata dengan perbuatan. Ini saya pikir kunci keberhasilan kemarin sampai hari ini. Penanganan Covid-19 itu sebenarnya juga pekerjaan tim, tidak boleh satu orang pun mengklaim bahwa itu karena dirinya," sambung Luhut.

Baca juga: Mengenal Blok Wabu, Gunung Emas dalam Konflik Luhut Vs Haris Azhar

Luhut yang kini merangkap banyak posisi jabatan atas penunjukkan Presiden RI Joko Widodo, sebagai Ketua Tim Gernas BBI dan juga Koordinator Penanganan PPKM untuk wilayah Jawa-Bali, juga merasa semua keberhasilan tidak hanya karena dirinya. Melainkan karakter kepemimpinan Presiden Jokowi yang patut dicontoh.

"Jadi saya juga tidak pernah merasa bahwa ini karena kerjaan saya saja, tapi kerjaan anak-anak muda di kantor saya yang luar biasa hebatnya maupun dari anak mahasiswa sampai kepada Pangdam, Kapolda, Kapolres, Koranmil, Kamtibmas sampai Panglima TNI, Kapolri semua saya kira ini bisa begini saya pikir itu karena leadership Presiden yang kuat," ucapnya.

Kendati demikian, semua keberhasilan tersebut, pemerintah tetap tidak akan lengah selama Covid-19 belum ditemukan obatnya. Disertai belum sepenuhnya pemberian vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat.

"Jadi, kita bersyukur sampai hari ini kita bisa mengatasi, tapi kita tidak boleh lengah, karena ancaman ini masih terus jalan. Itu juga pembicaraan saya tadi malam dengan teman-teman di luar negeri, mereka apresiasi tapi mereka juga sama pandangannya dengan saya. Karena obatnya belum ketemu dan vaksinnya masih di sekitar 70 persen," ujarnya.

Luhut pun juga mengapresiasi kerja sama tim dari Bank Indonesia (BI) yang tetap semangat mengembangkan karya kreatif Indonesia bersandingan dengan Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia.

"Ini saya kira satu kolaborasi yang luar biasa dan kita tunjukan ke dunia internasional bahwa kita bisa menyelesaikan masalah bangsa kita dan kita tidak perlu rendah hati atau rendah diri terhadap itu," ucapnya.

Baca juga: Laporkan Aktivis ke Polisi, Luhut: Tak Elok Rasanya Mengkritik tetapi Tidak Bicara Langsung

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Turun Hampir 1 Persen, GOTO, PTRO, dan BREN Jadi Biang Kerok

IHSG Ditutup Turun Hampir 1 Persen, GOTO, PTRO, dan BREN Jadi Biang Kerok

Whats New
Jaga Ketahanan Pangan, Kementan Percepat Penanaman Padi di Kabupaten Bogor

Jaga Ketahanan Pangan, Kementan Percepat Penanaman Padi di Kabupaten Bogor

Whats New
Jadwal MRT dan LRT Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024

Jadwal MRT dan LRT Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024

Whats New
TikTok Shop Buka Lagi, Mendag: Toko Harus di Luar Aplikasi TikTok

TikTok Shop Buka Lagi, Mendag: Toko Harus di Luar Aplikasi TikTok

Whats New
Pergerakan Masyarakat di Jabodetabek Selama Nataru Diprediksi Hampir 15 Juta Orang

Pergerakan Masyarakat di Jabodetabek Selama Nataru Diprediksi Hampir 15 Juta Orang

Whats New
Badan Supervisi Mau Dibawa Kemana?

Badan Supervisi Mau Dibawa Kemana?

Whats New
Ingat, Diskon Tiket Kereta Promo 12.12 Bisa Dibeli Mulai Besok

Ingat, Diskon Tiket Kereta Promo 12.12 Bisa Dibeli Mulai Besok

Whats New
Kata Menhub soal Penambahan Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Kopo

Kata Menhub soal Penambahan Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Kopo

Whats New
Ganjar Sebut IKN Tak Harus Andalkan Investor, Pengamat: Kalau Saling Menunggu, Ya Tidak Jadi Dibangun...

Ganjar Sebut IKN Tak Harus Andalkan Investor, Pengamat: Kalau Saling Menunggu, Ya Tidak Jadi Dibangun...

Whats New
Di Hadapan Pengusaha, Anies Baswedan: BUMN Tidak Boleh Mematikan Swasta...

Di Hadapan Pengusaha, Anies Baswedan: BUMN Tidak Boleh Mematikan Swasta...

Whats New
Dipicu Diskon, Penjualan Eceran Meningkat hingga November 2023

Dipicu Diskon, Penjualan Eceran Meningkat hingga November 2023

Whats New
TikTok Shop “Come Back”, Pelanggan Sudah Bisa Belanja 12.12

TikTok Shop “Come Back”, Pelanggan Sudah Bisa Belanja 12.12

Whats New
Saham GOTO Malah Anjlok Setelah TikTok Resmi Masuk Tokopedia, Ini Sebabnya Kata Analis

Saham GOTO Malah Anjlok Setelah TikTok Resmi Masuk Tokopedia, Ini Sebabnya Kata Analis

Whats New
Per November 2023, Pemerintah Kantongi Rp 16,24 Triliun dari Pajak Digital

Per November 2023, Pemerintah Kantongi Rp 16,24 Triliun dari Pajak Digital

Whats New
TikTok Shop Buka Lagi, Manajemen Surati Mantan 'Seller' untuk Kembali Berjualan

TikTok Shop Buka Lagi, Manajemen Surati Mantan "Seller" untuk Kembali Berjualan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com