Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

eFishery Targetkan 1 Juta Pembudidaya Ikan Go Digital Hingga 2025

Kompas.com - 24/09/2021, 05:05 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Efishery, salah satu perusahaan teknologi yang bergerak di bidang akuakultur menargetkan ada 1 juta pembubidaya ikan yang menerapkan digitalisasi dan bergabung ke ekosistem eFishery hingga tahun 2025.

VP Sales and Expansion of eFishery Junandar Panggabean mengatakan, akan ada beberapa manfaat yang didapatkan para pembubidaya ikan jika bergabung ke platform digital.

"Digital sebenarnya lebih fokus mengarahkan kita untuk mendapatkan informasi. Entah itu mendapatkan informasi seputar cara budidaya ikan, cara memilih pakan yang bagus, bahkan tahu informasi mengenai harga ikan di pasar untuk dijual," ujar Junandar kepada Kompas.com dalam interview khusus, Kamis (23/9/2021).

Baca juga: Minat Bisnis Akuakultur? Simak 3 Program dari eFishery

Tujuan lainnya adalah mengedukasi para pembudidaya ikan dalam membudidayakan ikan, menjembatani para pembudidaya ikan dalam mengakses permodalan hingga membantu para pembudidaya ikan dalam mendistribusikan penjualannya.

"Keluhan yang kita dapatkan secara kualitatif itu paling sering dari sisi harga yang mereka dapatkan. Banyak saat ini proses jual beli dilakukan konvensional, itu dilakukan oleh tengkulak, yang artinya harga yang mereka dapatkan itu kurang maksimal. Nah dengan bergabung ke eFishery mereka bisa mendapatkan harga yang lebih pantaslah," ungkap Junandar.

"Sementara dari sisi permodalan mereka kesulitan mendapatkan pendanaan. Oleh sebab itu kami menggandeng beberapa lembaga keuangan, agar si pembudidaya ikan di bawah naungan eFishery bisa mengajukan pendanaan," sambung dia.

Baca juga: Soal IPO, Ini Kata CEO eFishery

Hingga saat ini, baru sebanyak 16.000 pembudidaya ikan di seluruh Indonesia yang sudah bergabung ke eFishery.

"Dengan semua layanan yang kami miliki, kami berharap bisa mencapai 1 juta petani selama kurang lebih 3-4 tahun ini, dan kami juga akan terus berekspansi," ungkap Junandar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com