"Kala itu Facebook sedang masa kejayaannya, orang bisa dengan mudah mengakses dan menggunakan Facebook, sementara di sisi lain perangkat desain butuh waktu bertahun-tahun untuk dipelajari," ujar Perkins.
"Saya ingin membuat software desain yang simpel, online, dan kolaboratif," ujar dia.
Nyatanya, keresahan Perkins tersebut membuahkan hasil. Ia dan suaminya berhasil membangun perusahaan desain grafis tersebut sebagai salah satu start up terbesar nomor lima di dunia.
Perkins pun kini tercatat sebagai miliarder self made terkaya di usia di bawah 40 tahun.
Beberapa investor Canva termasuk di dalamnya Franklin Templeton dan Sequoia Capital Global Equities.
Saat ini, Canva tercatat telah menghasilkan 7 miliar desain. Perkins dan Obrecht memiliki sekitar 30 persen dari saham perusahaan.
Saat ini, Canva digunakan oleh 10 juta siswa dan guru di seluruh dunia, serta perusahaan seperti American Airlines, Zoom Video Communication, hingga PayPal Holdings.
Baca juga: Ini 10 Perempuan Terkaya di Dunia, 2 dari Asia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.