Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendiri Canva Jadi Perempuan di Bawah 40 Tahun Terkaya di Australia

Kompas.com - 24/09/2021, 11:36 WIB
Mutia Fauzia

Penulis

Sumber Bloomberg


JAKARTA, KOMPAS.com - Melanie Perkins (34) dan suaminya, Cliff Obrecht (35), kini masuk dalam daftar orang terkaya di Australia.

Dilansir dari Bloomberg, Jumat (24/9/2021), perusahaan yang emreka dirikan, Canva, berhasil mencetak valuasi sebesar 40 miliar dollar AS ata sekitar Rp 568 triliun (kurs Rp 14.200).

Perusahaan desain grafis tersebut baru saja mendapatkan suntikan pendanaan pekan lalu.

Pendanaan tersebut membuat perusahaan yang berbasis di Sydney, Australia itu menjadi start up atau perusahaan rintisan terbesar di dunia, berdasarkan data perusahaan riset CB Insights.

Perkins dan Obrecht kini masing-masing tercatat memiliki kekayaan sebesar 5,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 83,78 triliun.

Baca juga: Kehilangan Rp 8,7 Triliun, Jeff Bezos Masih Orang Terkaya di Dunia

Keduanya kini menduduki posisi sebagai orang terkaya nomor 9 dan 10 di Australia berdasarkan Bloomberg Billionaire Index.

Perkins pun kini tercatat sebagai perempuan terkaya nomor dua di Australia. Sementara posisi pertama diduduki Gina Rinehart (67) dengan kekayaan sebesar 17,9 miliar dollar AS atau Rp 254,18 triliun.

Sumber kekayaan Rinehart sebagain besar berasal dari bisnis bijih besi.

Di dalam sebuah unggahan di platform Medium, Perkins mengatakan, dirinya dan Obrecht telah berkomitmen bakal mendonasikan sebagian besar saham yang mereka miliki di Canva.

Pasangan tersebut berencana untuk menyumbangkan dana tersebut langsung melalui yayasan yang berada di bawah perusahaan, yakni Canva Foundation.

Selain itu, dirinya juga mengumumkan program donasi GiveDirectly yang akan mendistribusikan dana sebesar 10 juta dollar AS untuk penduduk miskin di Afrika Selatan.

"Rasanya aneh ketika orang menyebut kami miliarder padahal kami tidak pernah merasa itu uang kami," ujar Perkins dalam sebuah unggahan.

"Kami selalu merasa kami murni hanya menjaga, sudah menjadi tujuan kami sejak awal untuk memberikan kekayaan tersebut," jelas dia.

Baca juga: 4 Orang Terkaya di Indonesia dari Jualan Camilan

Awal Mula Canva

Canva bermula dari keresahan Perkins yang mengajar program desain secara paruh waktu pada tahun 2008 lalu.

Kala itu, ia merasa frustasi dengan perangkat yang ia sedang ajarkan kepada mahasiswanya di sebuah universitas di Perth, Australia.

"Kala itu Facebook sedang masa kejayaannya, orang bisa dengan mudah mengakses dan menggunakan Facebook, sementara di sisi lain perangkat desain butuh waktu bertahun-tahun untuk dipelajari," ujar Perkins.

"Saya ingin membuat software desain yang simpel, online, dan kolaboratif," ujar dia.

Nyatanya, keresahan Perkins tersebut membuahkan hasil. Ia dan suaminya berhasil membangun perusahaan desain grafis tersebut sebagai salah satu start up terbesar nomor lima di dunia.

Perkins pun kini tercatat sebagai miliarder self made terkaya di usia di bawah 40 tahun.

Beberapa investor Canva termasuk di dalamnya Franklin Templeton dan Sequoia Capital Global Equities.

Saat ini, Canva tercatat telah menghasilkan 7 miliar desain. Perkins dan Obrecht memiliki sekitar 30 persen dari saham perusahaan.

Saat ini, Canva digunakan oleh 10 juta siswa dan guru di seluruh dunia, serta perusahaan seperti American Airlines, Zoom Video Communication, hingga PayPal Holdings.

Baca juga: Ini 10 Perempuan Terkaya di Dunia, 2 dari Asia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com