Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Prospek Industri Budidaya Perikanan di Tanah Air

Kompas.com - 25/09/2021, 08:00 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - VP Sales and Expansion of eFishery Junandar Panggabean mengatakan, prospek industri akuakultur atau budidaya perikanan di Tanah Air saat ini dan ke depannya cukup menjanjikan.

Sebab, menurut dia, akuakultur akan memainkan peran penting dalam ketahanan pangan karena umumnya merupakan sumber protein hewani yang lebih berkelanjutan.

"Bukan hanya di Indonesia tapi hampir seluruhnya tahu, protein itu bisa didapatkan dari ikan. Kalau kita lihat data, Asia sendiri masih sangat confident bisa tumbuh lebih besar lagi," ujar Junandar kepada Kompas.com dalam interview khusus, Kamis (23/9/2021).

Baca juga: Cerita Holib dan Kelompok Usahanya, Budidaya Ulat Sutra di Tengah Derasnya Impor Benang

Junandar memaparkan, Asia akan menjadi produsen akuakultur yang dominan dan menyumbang 89 persen dari produksi akuakultur global pada tahun 2030. "Bahkan, ASEAN juga menyumbang 15 persen dan sektor akuakultur ini akan tumbuh 4 persen setiap tahun hingga 2030," kata Junandar.

Dia juga memperkirakan sektor akuakultur akan menyumbang untuk bagian produksi perikanan yang lebih besar dibandingkan dengan perikanan tangkap pada tahun 2050.

Hal ini, kata Junandar, harus dimanfaatkan para pembubidaya ikan untuk berkembang dan bergabung ke ekosostem eFishery.

Dia memaparkan, ada beberapa manfaat yang didapatkan para pembudidaya ikan jika bergabung ke ekosistem eFishery di antaranya adalah mengedukasi para pembudidaya ikan dalam membudidayakan ikan, menjembatani para pembudidaya ikan dalam mengakses permodalan hingga membantu para pembudidaya ikan dalam mendistribusikan penjualannya.

"Keluhan yang kita dapatkan secara kualitatif itu paling sering dari sisi harga yang mereka dapatkan. Banyak saat ini proses jual beli dilakukan konvensional, itu dilakukan oleh tengkulak, yang artinya harga yang mereka dapatkan itu kurang maksimal. Nah dengan bergabung ke eFishery mereka bisa mendapatkan harga yang lebih pantaslah," ungkap Junandar.

Baca juga: Mengecap Manisnya Budidaya Lebah Madu di Halaman Rumah

"Sementara dari sisi permodalan, mereka kesulitan mendapatkan pendanaan. Oleh sebab itu kami menggandeng beberapa lembaga keuangan, agar si pembudidaya ikan di bawah naungan eFishery bisa mengajukan pendanaan," sambung Junandar.

Hingga saat ini, disebutkan Junandar, baru tercatat sebanyak 16.000 pembudidaya ikan di seluruh Indonesia yang sudah bergabung ke eFishery.

"Dengan semua layanan yang kami miliki, kami berharap bisa mencapai 1 juta petani selama kurang lebih 3-4 tahun ini, dan kami juga akan terus berekspansi," ungkap Junandar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com