Film garapan LSM Wachdoc ini menceritakan industri pertambangan batubara dari hulu hingga menjadi bahan baku untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Baca juga: Daftar Perusahaan BUMN yang Dapat Suntikan Modal Negara Rp 52 Triliun
Dampak dari kegiatan tambang ini tak hanya menyebabkan kerusakan lingkungan, tetapi juga mengancam kesehatan manusia.
Film yang mengambil latar di Pulau Kalimantan, Bali dan Jawa ini menggambarkan hancurnya ruang hidup masyarakat karena investasi batu bara dan turunnya daya dukung lingkungan di sejumlah daerah, salah satu perusahaan yang disebut yakni PT Toba Bara Sejahtera yang sahamnya dimiliki Luhut.
PT Toba Bara Sejahtera adalah induk perusahaan dari PT Adimitra Baratama Nusantara, pemilik IUP di Sanga-sanga, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Perusahaan ini diduga menjadi penyebab kerusakan lingkungan akibat aktivitas tambangnya
Dua aktivis di balik film Sexy Killers, Dandhy Dwi Laksono dan Ananda Badudu dikabarkan sempat dijemput oleh anggota kepolisian di kediamannya.
Namun perkara dengan polisi tersebut bukan karena laporan Luhut, melainkan karena adanya pelanggaran UU ITE. Luhut menyebut film tersebut sebagai produk dari orang kurang kerjaan.
Baca juga: Profil Kekayaan Puan Maharani, Cucu Soekarno yang Jadi Juragan Tanah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.