Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Ma'ruf Amien Akui Industri Halal RI Masih di Bawah Malaysia

Kompas.com - 26/09/2021, 03:46 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan industri halal bukan hanya sebagai pelengkap dalam pembangunan ekonomi nasional, melainkan menjadi bagian penting dalam kemajuan suatu bangsa.

"Industri halal tidak lagi menjadi pelengkap kemajuan perekonomian suatu bangsa, namun menjadi bagian penting dalam pembangunan perekonomian negara," kata Ma'ruf Amin dilansir dari Antara, Minggu (26/9/2021).

Dia mencontohkan Malaysia dan Uni Emirat Arab yang mengutamakan industri halal sebagai pemain utama dalam memajukan perekonomian nasional mereka.

"Malaysia dan Uni Emirat Arab tengah menikmati pertumbuhan ekonomi negaranya dengan mengembangkan industri halal dan menjadi pemain utama industri halal dunia," lanjutnya.

Baca juga: Wacana Luhut Jadikan PeduliLindungi Jadi Alat Pembayaran Digital

Oleh karena itu, Ma'ruf Amin mengatakan Pemerintah terus mendorong industri halal, sebagai bagian dari pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

"Indonesia memiliki potensi besar menjadi produsen halal terbesar dunia, namun potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Untuk itu, Pemerintah terus berupaya mendorong pengembangan ekonomi syariah," jelasnya.

Ma'ruf Amin juga mengatakan sektor industri halal akan meningkat seiring dengan semakin tingginya permintaan produk halal di berbagai negara.

Merujuk pada State of the Global Islamic Economy Report 2019/2020, nilai produk makanan dan minuman halal diprediksi akan mencapai 1,97 triliun dolar AS pada 2024.

Baca juga: Serangan Konten Youtube ke Luhut: Said Didu, Haris Azhar, hingga Sexy Killers

Selain itu, industri halal juga diprediksi meningkat di sektor pariwisata (274 miliar dollar AS), fesyen (402 miliar dollar AS), media dan karya seni (309 miliar dollar AS), obat-obatan (134 miliar dollar AS) serta kosmetik halal (95 miliar dollar AS).

Salah satu penyebab kenaikan permintaan produk halal tersebut ialah semakin bertambahnya populasi penduduk Muslim di dunia, yang pada 2018 tercatat 1,8 miliar orang dan diprediksi mencapai 2,2 miliar penduduk di 2030.

"Peningkatan populasi tersebut secara otomatis akan meningkatkan permintaan produk barang dan jasa halal," ujar Ma'ruf Amin.

RI kebanjiran impor makanan halal

Beberapa waktu sebelumnya, masih dikutip dari Antara, Ma’ruf Amin juga menyayangkan Indonesia masih harus mengimpor produk makanan halal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat muslim di dalam negeri.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Heran RI Kebanjiran Makanan Halal Impor

"Jangankan sebagai produsen dan menjadi pemain global, untuk memenuhi kebutuhan makanan halal domestik saja kita masih harus impor," kata Ma'ruf Amin.

Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, Indonesia masih cukup besar membelanjakan produk halal, yakni mencapai 173 miliar dollar AS atau 12,6 persen dari pangsa pasar produk makanan halal dunia.

"Indonesia justru menjadi konsumen produk halal terbesar di dunia, menjadi konsumen terbesar dibandingkan dengan negara mayoritas muslim lainnya," tukas Ma'ruf Amin.

Indonesia bahkan juga belum mampu mengoptimalkan potensi yang ada untuk meningkatkan industri produk halal di dalam negeri. Indonesia seharusnya dapat memanfaatkan potensi tersebut di industri produk halal seperti Malaysia.

Baca juga: Pinjaman Online Syariah Bebas Riba, Apa Saja Syaratnya?

"Kita belum mampu memanfaatkan potensi secara optimal seperti Malaysia, bahkan Brasil dengan muslim minoritas, utamanya dalam menjadikan dirinya sebagai produsen makanan halal terbesar di dunia," jelasnya.

Merujuk pada Global Islamic Report Tahun 2019, Brasil tercatat memiliki nilai ekspor produk makanan dan minuman halal terbesar di dunia, yakni mencapai 5,5 miliar dollar AS.

Negara dengan minoritas muslim lain yang mengekspor produk makanan dan minuman halal terbesar kedua di dunia adalah Australia, dengan nilai ekspor 2,4 miliar dollar AS.

Dengan kondisi demikian, Ma'ruf Amin berharap seluruh pihak terkait untuk dapat memanfaatkan seluruh potensi dan meningkatkan ekspor produk halal, sehingga Indonesia dapat menjadi produsen halal terbesar di dunia.

"Oleh karena itu, pemerintah akan terus berupaya mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, termasuk kegiatan usaha syariah baik skala besar maupun kecil," ujar mantan Ketua MUI itu.

Baca juga: Mengintip Bisnis Luhut, Menteri Jokowi yang Kaya Raya dari Batubara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com