Namun perlu diperhatikan, strategi dollar cost averaging hanya bisa bekerja dengan baik bila performa dari saham atau produk investasi yang dipilih terus meningkat seiring dengan berjalannya waktu.
Untuk itu, Anda pun perlu mempelajari kinerja historis dari produk investasi tersebut.
Dikutip dari Investopedia, meski mengurangi risiko, tetap saja strategi ini tak bisa melindungi investor dari penurunan harga sebuah aset investasi.
Ide umum dari strategi ini muncul dengan asumsi, harga sebuah aset bakal terus naik.
Baca juga: Beda Investasi Jangka Pendek, Menengah, dan Panjang
Bila investor individu menggunakan strategi DCA tanpa memahami detil informasi atas perusahaan yang menerbitkan saham, pada akhirnya tetap akan berdampak buruk.
Lewat strategi ini, investor bakal terus membeli saham atau aset lain yang mereka pilih secara terus menerus ketika sebenarnya mereka harus melakukan aksi jual atas aset tersebut.
Dengan demikian dapat disimpulkan, strategi dollar cost averaging bisa mengurangi risiko, namun Anda harus tetap berhati-hati dan memperhatikan kinerja sebuah perusahaan atau aset, sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
Sementara itu, bagi Anda yang ingin mempelajari lebih lanjut mengenai pengertian investasi, Anda bisa membaca artikel berikut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.